SBY Kecewa Dampak Demo Buruh

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan agar pemerintah kabupaten dan kota memikul tanggung jawab penuh atas permasalahan perburuhan di daerahnya masing-masing. SBY menyesalkan dampak dari permasalahan perburuhan yang mengganggu kepentingan umum.
SBY memerintahkan agar kesepakatan tripartit agar dilaksanakan. Cari jalan keluar dengan cara dialog, tanpa kekerasan.
"Padahal masalah itu bisa diselesaikan, kalau tidak semua itu akan dirugikan. Perekonomian terganggu, dunia usaha terganggu. Saudara-saudara kita yang bekerja juga mengalami gangguan. Ini harus kita tiadakan," kata Presiden SBY dalam keterangan pers di halaman Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu 1 Februari 2012.
SBY meminta forum tripartit antara pengusaha, pekerja, dan pemerintah dijadikan landasan jalan keluar. Ketiga pihak harus mematuhi kesepakatan yang telah diputuskan bersama.
"Sampai ketemu, sampai ada kesepakatan. Bila ada walk out tentu tidak bisa dilanjutkan kesepakatan," ujar SBY. Tapi SBY yakin, dialog tripartit bisa mencari solusi untuk permasalahan perburuhan, terutama soal Upah Minimum Kabupaten/Kota.
SBY telah menginstruksikan kepada pemerintah daerah kabupaten dan kota untuk menuntaskan sendiri permasalahan perburuhan di daerahnya masing-masing. SBY mewanti-wanti jangan sampai ada tindakan kekerasan dalam penanganannya.
"Saya yakin, dengan cara tertib dan damai, bisa kita atasi. Asal penuh ketulusan, komitmen, bekerja keras untuk mencapai kesepakatan yang baik dan adil," tegas SBY yang didampingi Wakil Presiden Boediono.
Seperti diketahui, demo ratusan ribu buruh pada Jumat 27 Januari 2012 lalu mengakibatkan dampak luar biasa. Massa memblokir jalan tol Jakarta-Cikampek dari mulai pukul 10 pagi sampai petang dari dua arah. Kemacetan yang terjadi dari dua arah mengular hingga 20 kilometer lebih. (eh)