Rating Prancis Turun, Potensi Krisis Memburuk

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Senin, 16 Januari 2012

Rating Prancis Turun, Potensi Krisis Memburuk

VIVAnews - Menteri Keuangan Agus Martowardojo menilai penurunan peringkat sembilan negara di Eropa menunjukkan krisis terus berlangsung dan berpotensi memburuk. Dalam kondisi ini, investor melakukan pengkajian ulang atas investasi mereka, baik portofolio maupun rencana ekspansi.

"Jadi, kalau ada downgrade itu sebetulnya mencerminkan masalah di Eropa belum selesai dan bisa memburuk. Hal itu akan berdampak kepada negara di luar Eropa, termasuk Indonesia," ujar Agus di Jakarta, Senin, 16 Januari 2012.

Dalam kondisi tersebut, investor bisa mengurangi portofolio atau perlu premium, karena risiko yang bertambah. Mereka lebih memilih jangka waktu lebih pendek dan meminta yield tinggi. "Itu yang akan terjadi. Jadi, kita mesti waspada," ujarnya.

Meski memasuki krisis, pemerintah tetap akan menerbitkan surat utang negara seperti rencana semula. Namun, pemerintah lebih berkonsentrasi untuk melakukan realisasi anggaran yang lebih baik di awal tahun, mulai dari pembelian hingga tender pengadaan barang jasa.

Seperti diketahui, Lembaga pemeringkat kredit Standard & Poor's (S&P) menurunkan peringkat utang sembilan negara zona euro, termasuk Prancis. Prancis, yang selama ini menjadi salah satu kekuatan ekonomi di Eropa bersama Jerman, mengalami penurunan satu tingkat, dari AAA menjadi AA+. Nasib yang sama juga dialami Austria.

Malta, Slovakia, dan Slovania pun mengalami penurunan satu tingkat. Rekan-rekan mereka, Italia, Spanyol, Portugal, dan Siprus menderita penurunan dua peringkat. Bahkan, seperti dilaporkan BBC, status kredit dua negara yang disebut terakhir itu turun ke katagori "sampah" (junk).

Sementara itu, S&P mempertahankan peringkat Jerman. Obligasi negara itu tetap berstatus AAA dan ekonominya dipandang stabil. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts