Prospek Pasar Saham Indonesia di 2012

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Rabu, 04 Januari 2012

Prospek Pasar Saham Indonesia di 2012

VIVAnews – Bursa saham Indonesia pada tahun ini diperkirakan tetap menjanjikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Selain bakal maraknya penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), keberhasilan RI meraih peringkat investasi atau investment grade masih menjadi pemicu masuknya pemodal.

Tim Riset PT Panin Sekuritas Tbk dalam risetnya menuturkan bahwa diperkirakan bursa saham Indonesia pada tahun ini diramaikan oleh melantainya perusahaan-perusahaan milik pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Bursa 2012 akan diramaikan oleh IPO BUMN. Saham BUMN umumnya disukai pasar, terlebih yang besar," tulis riset yang diterima VIVAnews.com di Jakarta, Rabu 4 Januari 2012.

Seperti diketahui, Kementerian BUMN mengungkapkan, minimal tiga perusahaan akan menggelar aksi korporasi berupa IPO pada tahun ini. Namun, Presiden berharap agar jumlah BUMN yang melantai di bursa efek bertambah menjadi lima perusahaan.

Riset itu juga menjelaskan, terkait dengan prospek pasar saham di Indonesia tahun ini, masalah utang yang melanda Eropa masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk penyelesaiannya, sehingga berdampak pada pasar saham. Namun, jika risiko utang yang semakin memburuk berkurang, akibatnya risiko di pasar juga menjadi berkurang.

"Alhasil, investor lebih tenang melihat prospek dunia dan mulai mencari wilayah yang prospektif," ungkap riset tersebut.

Selain itu, Tim Riset Panin memastikan jika pada awal 2012, Indonesia akan kembali masuk dalam radar investasi investor asing. Hal itu terjadi setelah pada 15 Desember 2011, lembaga pemeringkat Fitch Ratings menaikkan peringkat Indonesia menjadi investment grade dari BB+ ke BBB- dengan outlook stabil.

"Diperkirakan Standard & Poors dan Moody’s akan juga menaikkan rating Indonesia pada kuartal I-2012," tambah riset tersebut.

Selain itu, Indonesia didukung oleh pertumbuhan di atas enam persen dan indikator makro ekonomi yang menarik. Tentunya, Indonesia berpeluang besar untuk lebih banyak menarik dana asing.

Bahkan, menurut data Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 akan tumbuh lebih cepat dari 2011, antara 6,5 persen dan 6,7 persen. Sementara itu, laju inflasi diperkirakan tetap rendah antara lima persen plus minus satu persen.

Sementara itu, suku bunga acuan perbankan (BI Rate) juga tetap rendah, dan kurs rupiah serta dolar Amerika Serikat bergerak stabil. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts