Peringkat Utang Eropa Kritis, Bursa Rontok

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Senin, 12 Desember 2011

Peringkat Utang Eropa Kritis, Bursa Rontok

VIVAnews - Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah setelah investor khawatir dengan kondisi Eropa yang kembali terancam mengalami penurunan peringkat surat utang. Para pemimpin Eropa dinilai tak melakukan aksi maksimal untuk mengatasi persoalan krisis surat utang.

Seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa, 13 Desember 2011, penurunan harga saham terjadi hampir di seluruh sektor bisnis. Setidaknya 10 kelompok industri dalam indeks S&P masuk dalam wilayah negatif. Penurunan harga saham rata-rata mencapai lebih dari 1 persen.

Pada penurunan kali ini, sektor perbankan tercatat mengalami penurunan paling tinggi. Sementara itu, sektor teknologi juga mencatat penurunan setelah perusahaan pembuat chip terbesar di dunia, Intel, memperkirakan penurunan pendapatan pada kuartal IV tahun ini.

"Faktanya bahwa kesepakatan para pejabat Eropa masih memerlukan waktu yang panjang untuk dilihat hasilnya, hal itu membuat pasar modal menjadi risau," ujar Chief Investment Strategist dari Janney Montgomery Scott di Philadelphia, Amerika Serikat, Mark Luschini.

Dari laporan Reuters disebutkan, indeks S&P industri perbankan turun 2,6 persen, dengan saham Bank of America Corp jatuh 4,7 persen, sedangkan JP Morgan Chase & Co melemah 3,4 persen.

Indeks Dow Jones terpangkas 162,72 poin atau 1,34 persen ke level 12.021,54. Sementara itu, indeks Standard & Poor's melemah 18,70 poin atau 1,49 persen ke level 1.236,49. Indeks Nasdaq juga terkoreksi 34,59 poin atau 1,31 persen ke posisi 2.612,26.

Harga saham Intel, yang bakal mengalami penurunan pendapatan, tercatat turun empat persen ke level US$24 per unit. Pengumuman Intel ini mengikuti langkah serupa oleh DuPont dan Texas Instrument Inc yang memangkas outlook mereka pada pekan lalu.

Bursa Asia

Sementara itu, di kawasan Asia, bursa saham utama kawasan ini ikut melorot setelah investor melihat krisis surat utang Eropa yang akan meluas di tengah penurunan peringkat surat utang mereka.

"Meskipun ada harapan bahwa Eropa akan kembali stabil setelah pertemuan pekan lalu, kami melihat ketidakpastian baru setelah Moody's, Standard & Poors dan Fitch kembali memperingatkan Eropa," kata Equity General Manager dari SMBC Nikko Securities, Hiroichi Nishi di Tokyo, Jepang.

Indeks Nikkei 225 tercatat turun 1,4 persen. Hal yang sama terjadi pada indeks MSCI Asia Pasifik, di luar Jepang, yang melemah 0,9 persen.

Sejumlah saham blue chip di kawasan Asia Pasifik juga tak bisa menghindar dari pelemahan bursa saham dunia. Saham BHP Billiton dan Rio Tinto tercatat melemah dua persen. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts