Penjualan Naik, Indofarma Tunggu Berkah BPJS
VIVAnews - PT Indofarma Tbk menyiapkan anggaran sebesar Rp100 miliar yang akan digunakan untuk membeli mesin. Dana itu disiapkan untuk meningkatkan produksi obat-obatan pada 2012.
"Permintaan obat naik terus tahun depan. Apalagi, kalau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sudah berjalan, pasar akan tumbuh pesat," kata Direktur Riset dan Pemasaran Indofarma, Elfiano Rizaldi, dalam konferensi pers usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Hotel Intercontinental Midplaza, Jakarta, Rabu, 28 Desember 2011.
Investasi itu, Elfiano melanjutkan, akan dialokasikan untuk membeli mesin tablet dan mesin injeksi yang semuanya diimpor dari Italia. Dana Rp100 miliar itu juga akan dialokasikan untuk pembelian mesin pilot plan yaitu mesin produksi berkapasitas kecil, sebagai alat percobaan sebelum diproduksi massal. Nilai investasi untuk mesin itu ditaksir Rp10 miliar.
"Pilot plan akan mulai pada kuartal I-2012 dan Rp100 miliar itu juga termasuk untuk renovasi," kata dia. "Investasi Rp100 miliar itu dari Bank Mandiri, sepenuhnya."
Pada tahun depan, Indofarma menargetkan peningkatan volume ekspor menjadi 50 persen dari total produksi. Peningkatan tersebut seiring rencana perusahaan membidik pasar negara-negara Afrika, Timur Tengah, serta beberapa negara Asia Tenggara. "Tahun depan, target ekspor naik dari 15 persen menjadi 50 persen," kata Elfiano.
Dia menjelaskan, hingga kini, penjualan terbesar Indofarma masih bertumpu pasar domestik sekitar 85 persen, sedangkan sisanya ditujukan untuk ekspor. "Kami juga menargetkan peningkatan penjualan hingga 25 persen secara keseluruhan dibanding tahun ini," ujarnya.
Indofarma juga mengungkapkan, proporsi penjualan obat dari perusahaan, antara reguler dan tender, mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Jika tahun ini, porsi penjualan obat reguler dan tender masih berimbang 50:50, perusahaan menargetkan komposisi tahun depan berubah menjadi 60:40.
"Tahun 2014 akan menjadi 70:30 yaitu ketika BPJS mulai diberlakukan," kata dia.
Untuk mendukung itu, Elfiano melanjutkan, perseroan akan memperluas sektor reguler melalui apotek, toko obat, dan rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta. Bukan hanya itu, perseroan akan menambah dua distributor yakni PT Sawah Besar dan Mensa Bina Sukses (MBS). Sebelumnya, perusahaan hanya menggunakan distributor tunggal, Indofarma Global Medika (IGM). (art)