Investasi Paling Untung Selama 2011
VIVAnews - Tahun 2011 merupakan eranya volatilitas bagi para investor. Meski indeks S&P 500 di bursa Amerika Serikat (AS) sepanjang 2011 bergerak relatif datar sebesar 0,7 persen, keuntungan besar justru berada di area-area yang tak biasa.
Seperti dikutip dari laman CNBC.com, Kamis, 29 Desember 2011, terdapat setidaknya 8 pilihan investasi terbaik selama 2011. Mulai dari saham, nilai tukar, komoditas hingga pada perusahaan yang memberikan untung besar bagi para pencari untung.
Untuk investor yang berhasil meraup untung besar pada tahun ini, mereka telah berada dalam jalur yang benar. Namun, bagi pemodal yang tak dinaungi 'Dewi Fortuna' pada tahun ini, sebaiknya pengalaman 2011 dijadikan pelajaran untuk memperoleh untung besar pada tahun depan.
Berikut ini adalah investasi terbaik dan tentunya menguntungkan selama 2011.
1. Nilai tukar terbaik
Investor yang membenamkan uangnya dalam denominasi yen, Jepang, termasuk golongan yang mujur. Seperti dua tahun sebelumnya, nilai tukar yen terhadap dolar AS merupakan yang terkuat pada tahun ini dengan kenaikan 4 persen.
Padahal, pada Oktober 2011, nilai tukar yen mengalami pelemahan tertinggi sepanjang sejarah yaitu hanya 75,7 per dolar AS.
Sebagai informasi, indeks nilai tukar dolar AS tercatat mengalami kenaikan 1 persen pada 2011. Hal ini akibat krisis ekonomi Eropa yang menghempaskan nilai tukar euro.
2. Komoditas terbaik
Sapi potong menjadi pemenang dalam kategori investasi komoditas pada 2011. Harga hewan ternak yang naik 21 persen merupakan komoditas dengan kinerja terbaik berdasarkan indeks CRB. Posisi berikutnya adalah minyak mentah yang naik 14 persen dan emas sebesar 12 persen.
Tahun lalu, komoditas dengan kinerja terbaik dipegang oleh kapas yang melonjak 92 persen. Namun, pada tahun ini justru mengalami mimpi buruk dengan penurunan 39 persen.
3. Indeks bursa terbaik
Indeks S&P 500 dan Dow Jones merupakan salah satu indeks bursa dengan kinerja terbaik di masa kelam tahun ini. Prestasi ini jauh lebih baik dibandingkan indeks bursa Yunani yang merosot 53 persen, India dan China 23 persen, Rusia 21 persen, serta Brasil 16 persen.
Pada tahun ini, melorotnya indeks bursa saham di dunia disebabkan kekhawatiran pelemahan pertumbuhan ekonomi dunia, kenaikan tingkat utang, melonjaknya jumlah pengangguran, dan inflasi.
4. Korporasi terbaik
Perusahaan energi, Cabot Oil and Gas (COG) memimpin deretan korporasi yang memperoleh untung tertinggi dalam indeks S&P pada 2011 sebesar 106 persen. Harga saham perusahaan ini menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa pada level US$90 per unit pada November 2011. Saat ini, kisaran harga saham COG berada dalam level tersebut.
Saham-saham korporasi lain yang memiliki kinerja terbaik pada tahun ini adalah Intuitive Surgical (ISRG) yang menguat sebesar 80 persen, Master Card (67 persen), dan Biogen (66 persen). Tahun lalu, Netflix yang mencatat kenaikan 219 persen, kini melorot 60 persen.
5. Dividen terbaik
Perusahaan paling murah hati pada tahun ini jatuh kepada Lorillard dengan memberikan dividen sebesar 46 persen. Korporasi lain dengan dividen terbaik adalah H&R Block sebesar 41 persen, Bristol Myers Squibb (39 persen), dan Progres Energy (39 persen).
Berdasarkan data S&P 500, sebanyak 395 perusahaan saat ini memutuskan memberikan dividen dan biasanya mereka menjadi lirikan sejumlah investor yang memiliki ekspektasi berbeda dalam hal pertumbuhan.
6. IPO Terbaik
Penawaran umum saham perdana atau IPO terbaik pada tahun ini diberikan kepada GNC yang mengalami kenaikan harga 83 persen sejak pertama kali diperdagangkan.
Meski mengalami awal bagus pada semester pertama 2011, kinerja saham emiten yang IPO di bursa saham AS justru mengalami pelemahan. Hal ini tak terlepas dari keputusan sejumlah perusahaan yang menunda proses IPO akibat perlambatan ekonomi.
Bursa AS mencatat sebanyak 125 perusahaan menggelar IPO pada tahun ini. Jumlah ini berkurang dibandingkan tahun lalu yang mencapai 153 perusahaan.
IPO lain yang mencatat kinerja terbaik adalah Imperva yang harga sahamnya menguat sebesar 82 persen sejak perdagangan perdana. Selain itu, terdapat Tangoe dengan kenaikan 58 persen, dan Tesoro Logistics 57 persen.
7. Perdagangan jangka pendek terbaik
First Solar merupakan emiten di bursa AS yang dinilai tumbuh paling konsisten untuk kategori saham jangka pendek dalam indeks S&P 500. Saham First Solar ditutup menguat hingga akhir 2011 sebesar 75 persen.
Saham First Solar mencatat rekor tertinggi pada Mei 2008 ketika perusahaan pembuat peranti panel surya ini menggunakan teknologi semikonduktor film tipis (thin-film semiconductor technology) bernilai US$25 miliar. Namun, saat ini, kapitalisasi pasar perusahaan tergerus 89 persen menjadi US$2,8 miliar. (art)