Chairul: Waspadai Ketimpangan Pendapatan

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Senin, 19 Desember 2011

Chairul: Waspadai Ketimpangan Pendapatan

VIVAnews - Komite Ekonomi Nasional (KEN) optimistis perekonomian nasional tahun depan masih terus tumbuh. Namun, pemerintah perlu mengambil langkah antisipatif yang tepat di tengah potensi krisis ekonomi dunia yang semakin tinggi dan tidak bisa dihindari.

"Indonesia masih terus tumbuh di tengah gejolak. Tapi, itu tidak bisa otomatis, perlu kerja sama dan kerja keras semua pihak," ungkap Ketua KEN, Chairul Tanjung, saat memaparkan outlook ekonomi RI 2012 di Jakarta, Senin 19 Desember 2011.

Hasil kajian KEN menunjukkan, setidaknya terdapat delapan tantangan dan risiko yang akan dihadapi perekonomian Indonesia tahun depan. Pertama, gejolak di pasar keuangan dunia dan resesi di kawasan Eropa berpotensi mengganggu perekonomian Indonesia.

Tantangan kedua, pertumbuhan ekspor yang diperkirakan menurun. "Waspadai penurunan ekspor Indonesia terhadap penurunan surplus transaksi berjalan dan akumulasi cadangan devisa," jelasnya.

Ketiga, kemungkinan terjadinya kekeringan likuiditas mata uang asing terutama dolar Amerika Serikat dan euro, karena para investor maupun bank-bank asal Eropa dan Amerika harus memperkuat permodalan mereka untuk kompensasi pengurangan nilai aset perbankan di Eropa.

KEN juga menyoroti tantangan pemerintah keempat yaitu kemampuan penyerapan anggaran yang terus menurun dalam beberapa tahun belakangan ini.

"Kelima, kenaikan harga minyak dunia dan harga beras yang dapat berdampak terhadap pembengkakan subsidi maupun kenaikan inflasi," tuturnya.

Chairul melanjutkan, untuk tantangan keenam, Indonesia juga diingatkan terhadap kemungkinan persoalan ketersediaan dan pembangunan infrastruktur pelabuhan, bandara, dan jalan. Bagi KEN, persoalan ini telah lama mengganggu iklim investasi dan menggerus daya saing Indonesia.

Tantangan ketujuh, kepercayaan para pelaku bisnis dan masyarakat umumnya sangat rentan pada saat krisis. Terakhir, Indonesia dianggap perlu mewaspadai Gini Ratio yang menunjukkan kecenderungan ketimpangan pendapatan yang memburuk. "Padahal berbagai program kemiskinan seperti PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat), Program Keluarga Harapan (PKH) sudah dijalankan," imbuhnya.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, KEN mengharapkan Indonesia bisa mengambil langkah-langkah antara lain menjaga stabilitas sistem keuangannya, meningkatkan basis investor domestik di pasar surat utang negara, dan memberikan stimulus fiskal di saat yang tepat agar lebih efektif.

“Guna memacu pertumbuhan ekonomi domestik, pemerintah harus dapat meningkatkan penyerapan anggaran,” kata Chairul. (art)

Related Posts:

Kerja di rumah

Popular Posts