Rusuh, Produksi Bijih Emas Freeport Cuma 5%

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Jumat, 04 November 2011

Rusuh, Produksi Bijih Emas Freeport Cuma 5%

VIVAnews - Pemotongan pipa distribusi konsentrat milik PT Freeport Indonesia beberapa waktu lalu menyebabkan produksi konsentrat PT Freeport Indonesia terhenti. Produksi bijih (ore) emas dan tembaga PT Freeport Indonesia kini hanya 11.500 ton atau lima persen dari rata-rata produksi bijih sebesar 230 ribu ton.

"Produksi bijihnya sekarang tinggal lima persen," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Thamrin Sihite di Jakarta, Rabu 2 November 2011.

Menurut Thamrin, selain produksi bijih yang terus menurun, ekspor konsentrat Freeport ke negara-negara pembeli seperti Jepang dan Eropa terhenti. Sisa stok konsentrat yang tersisa saat ini diprioritaskan untuk dikirim ke smelter Semen Gresik untuk diolah. Seperti diketahui, konsentrat PT Freeport saat ini 30 persen dikirim ke smelter PT Semen Gresik dan 70 persen sisanya diekspor ke luar negeri.

Terhentinya ekspor konsentrat ini, lanjut Thamrin, karena pipa distribusi dipotong sehingga pengolahan konsentrat tidak berfungsi. Ia belum mengetahui kapan pabrik pengolahan akan berfungsi kembali, karena hal tersebut tergantung negosiasi gaji antara buruh Freeport dengan manajemen.

"Masih ada stok, diprioritaskan untuk smelter di Gresik, namun kalau stoknya habis maka bisa setop," kata Thamrin.

Darurat

PT Freeport Indonesia sejak 22 Oktober 2011  telah menetapkan kondisi force majeure. Status ini untuk memberitahu kepada pembeli di luar negeri bahwa saat ini Freeport Indonesia tidak bisa mengekspor dan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

Thamrin menjelaskan penetapan force majeure ini akan berdampak pada potensi penurunan pendapatan negara dari sektor tambang. Thamrin belum mengetahui berapa potensi kerugian negara, namun dengan turunnya produksi dan pengiriman konsentrat sudah pasti berdampak ke luar negeri.

"Saya lupa angkanya, harus hitung-hitung lagi karena tergantung produksi Freeport yang setiap hari berbeda-beda," kata Thamrin. (ren)

Kerja di rumah

Popular Posts