Pakai BBM Subsidi, Daya Angkut KA Melonjak

VIVAnews - Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono, yakin daya angkut kereta api bisa meningkat hingga dua kali lipat. Syaratnya, pemberian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi diberikan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI).
"Kalau nanti diberikan BBM bersubsidi, tentunya akan lebih kompetitif dan cepat dalam memindahkan barang dari yang sekarang dipikul oleh jalan ke kereta api," kata Bambang Susantono usai menjadi pembicara di Indonesia Logistics Summit 2011, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat, 11 November 2011.
Bambang menegaskan, masyarakat harus bisa memisahkan antara pengembangan fisik jaringan kereta api, subsidi BBM, dan industri. Namun, pada prinsipnya, jika PT KAI sudah mempunyai satu jaringan kereta api dua jalur (double track) Jakarta-Surabaya, kapasitas dan lintas untuk mengangkut barang serta orang akan naik paling tidak dua kali lipat.
"Sehingga industri logistik dapat semakin berkembang," ujarnya.
Dia mengungkapkan, pihaknya sebetulnya telah meminta adanya perlakuan setara untuk penggunaan BBM kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Permintaan itu telah diajukan oleh menteri perhubungan sebelumnya, Freddy Numberi. "Nanti akan kami cek lagi," tuturnya.
Tak hanya jalur darat lewat kereta api, Bambang menilai, pemerintah juga perlu memikirkan langkah terobosan seperti sources shipping, yaitu pengembangan angkutan laut untuk jarak dekat antar wilayah. Langkah itu diperkirakan bisa memindahkan beban yang sekarang ini dipikul oleh jalan.
"Itu sedang kami kembangkan dan bahkan teman-teman dari Kamar Dagang dan Industri sedang membuat proposal yang sedang kami tunggu untuk nantinya difasilitasi," kata Bambang.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, menampung keinginan direksi PT Kereta Api Indonesia untuk mendapat jatah BBM bersubsidi agar dapat bersaing dengan angkutan barang seperti truk.
BUMN menganggap pengangkutan lewat jalur darat akan lebih baik jika menggunakan kereta api. Saat ini, jalan-jalan padat dengan truk. Terbukti, ketika truk dilarang masuk jalan tol dalam kota, arus lalu lintas lebih lancar.
Dia mengatakan, saat ini, BBM untuk kereta api menggunakan tarif BBM industri, sehingga tarif kereta barang mengalahkan truk. Untuk itu, Dahlan meminta agar PT KAI mendapatkan jatah BBM subsidi, walaupun tidak 100 persen. (art)