Akhir Pekan, Bursa Asia Berguguran
VIVAnews - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia kembali terkoreksi pada awal perdagangan Jumat 25 November 2011, setelah sempat menguat pada perdagangan sebelumnya. Bursa saham di pasar Asia Pasifik, juga mengalami hal serupa di akhir pekan ini.
IHSG dibuka melemah 13,23 poin atau 0,36 persen ke level 3.682,80. Pada prapembukaan, indeks juga turun 12,67 poin atau 0,34 persen di posisi 3.683,36.
Bursa Asia lainnya sebagian besar bernasib sama. Indeks Hang Seng turun 141,25 poin atau 0,79 persen ke 17.793,85, Straits Times melemah 13,37 poin atau 0,50 persen menjadi 2.663,78, dan Seoul Composite terkoreksi 16,05 poin atau 0,89 persen di posisi 1.779,01.
Menurut analis PT Phillip Securities Indonesia, Armand Dharmasana, IHSG mengalami tekanan negatif, terimbas sentimen bursa regional yang turun pagi ini. "Kami perkirakan indeks bergerak di kisaran level 3.620 dan 3.740," kata dia dalam risetnya kepada VIVAnews.com di Jakarta.
Sementara itu, Besa Deda, ekonom dari St George Bank di Sydney mengungkapkan, kekecewaan investor pada para petinggi zona euro yang terkesan terus bermain-main dalam menangani ancaman krisis di Eropa menjadi sentimen negatif ke pasar saham.
"Mereka sepertinya menganggap sepele (ancaman krisis), daripada mempertimbangkan langkah berani untuk menurunkan risiko potensi krisis utang di Eropa," kata dia, seperti dikutip dari laman Reuters.
Seperti diketahui, indeks saham Asia dan euro melemah mendekati posisi terendah dalam tujuh pekan terakhir, sebagai respons dari aksi pejabat Eropa yang gagal menenangkan kekhawatiran investor terhadap krisis utang zona euro yang dapat memicu krisis surat utang.
Indeks saham Asia Pasifik di luar Jepang, MSCI turun 0,4 persen pada awal transaksi Jumat ini. Di bursa Jepang, indeks Nikkei 225 juga dibuka melemah 0,3 persen.
Sementara itu, indeks saham Eropa juga jatuh berturut-turut dan berada pada volume terendahnya pada Kamis kemarin. Bursa Wall Street tidak ada perdagangan karena libur Thanksgiving. (art)