Pembatasan BBM, Menkeu Siap-siap Jaga Inflasi

VIVAnews - Pemerintah menyatakan bila implementasi penghematan subsidi bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Jawa dan Bali terealisasi pada 2012, laju inflasi nasional akan berpotensi meningkat 0,5 hingga 0,6 persen.
Menurut Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, potensi inflasi ini akan terjadi pada 2012 yang menjadi waktu pelaksanaan rencana penghematan tersebut. Penurunan alokasi subsidi BBM dari 40 juta kiloliter (KL) menjadi 37,8 juta KL menyebabkan dampak inflasi yang harus diwaspadai.
"Itu harus kami perhitungkan karena pada 2012 diasumsikan inflasi 5,3 persen. Itu yang harus dikendalikan pemerintah," ujar Agus Martowardojo saat ditemui usai rapat dengan Badan Anggaran DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 10 Oktober 2011.
Selain dari penghematan subsidi BBM, Agus mengingatkan bahwa penyumbang inflasi yang patut diwaspadai berasal dari sektor pangan. "Risiko pangan yang juga terjadi di dunia ini turut mengancam," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh mengatakan telah menyiapkan skema pembatasan BBM sesuai dengan kuota yang disetujui pemerintah.
Jika kuota BBM subsidi ditetapkan 40,4 juta KL, pemerintah mulai melakukan pengendalian BBM subsidi dengan melarang kendaraan roda empat pelat hitam mengonsumsi premium pada April 2012 secara bertahap di Jawa-Bali.
Sementara itu, jika kuota BBM subsidi ditetapkan pada 37,8 juta kiloliter pada 2012, pemerintah akan mulai melakukan pengendalian BBM subsidi roda empat pelat hitam pada Januari 2012. (art)