Pasar Saham 1-2 Bulan Masih Akan Terpuruk

VIVAnews- Ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan memperkirakan gejolak saham masih akan berlangsung hingga satu hingga dua bulan ke depan. Investor sebaiknya menunggu terlebih dahulu agar tidak terlalu bermain agresif.
"Satu bulan kedepan sangat mungkin pasar global akan terpuruk sampai ada kepastian Yunani, Portugal dan perbankan Eropa," ujar dia di Jakarta, Kamis, 6 Oktober 2011.
Fauzi mengatakan untuk investor pemula, sebaiknya lebih berhati-hati di tengah gejolak saat ini. Sebaiknya tidak menaruh semua modal ke investasi saham, namun cukup 10-20 persen terlebih dahulu. Hal ini untuk menunggu pasar saham jatuh paling bawah.
"Kita juga harus melihat price earning ratio (PER) sekarang. Jika sekitar 13 kali dan turun ke 12 kali atau bahkan single digit, itu waktunya untuk membeli saham. Namun kita juga harus melihat PER berdasarkan laba korporasi tahun 2011 dan tahun depan" tambahnya.
Krisis Eropa dan Amerika masih menimbulkan gejolak hingga ada kepastian mengenai penanganan Yunani, Portugal dan perbankan Eropa. Yang terpenting adalah bagaimana cara Uni Eropa dan IMF meredam krisis sehingga tidak melebar. Pemegang kebijakan seharusnya merekapitalisasi penyuntikan modal segar terhadap perbankan Eropa.
"Untuk sementara otomatis bursa saham akan tetap rentan, mata uang juga akan tetap rentan. Jadi selama dua bulan investor finansial ya harus siap-siap, meski pada akhirnya jangka panjang ditentukan fundamental ekonomi Indonesia yang bagus," tambahnya.