John Lindborg Pimpin ADB di Indonesia

VIVAnews - Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) telah menunjuk John Lindborg sebagai pimpinan baru ADB untuk Indonesia (Country Director for Indonesia). Pria yang pernah berkarier di Indonesia itu berharap bisa menjalin kerja sama dengan pemerintah, swasta, organisasi masyarakat, dan mitra kerja lainnya.
"Sangat mengagumkan melihat perubahan yang terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Negara ini telah bertransformasi menjadi negara kelas menengah dan pemimpin regional dan global," kata John Lindborg dalam keterangan tertulis, Senin, 10 Oktober 2011.
Sebelum menjabat sebagai pimpinan tertinggi ADB di Indonesia, Lindborg telah memiliki pengalaman kerja selama 25 tahun sebagai profesional dan senior development management di Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik, Asia Selatan, dan Timur Tengah.
Bidang profesinya di antaranya pembangunan sektor swasta dan kerja sama swasta dan pemerintah atau Public Private Partnership (PPP).
Lindborg juga diketahui pernah bekerja di Indonesia. Sekitar 1988-1993, dia pertama kali bekerja di Tanah Air sebagai staf sektor swasta yang bermitra dengan United States Agency for International Development (USAID). Selanjutnya, posisi Lindborg naik menjadi USAID/Indonesia Deputy Head of Mission selama 2002-2005.
Lindborg juga pernah ditugaskan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Manila sebagai USAID/Philippines Mission Director selama empat tahun. Keterlibatan Lindborg di ADB baru dimulai pada 2009, saat dia memimpin penyusunan kebijakan dan strategi percepatan PPP di Asia Tenggara.
Bagi Lindborg, Indonesia bukanlah negara asing. Dirinya senang bisa kembali ke negara ini. Menurut dia, Indonesia telah melakukan perubahan mengesankan dalam hal ekonomi dan politik selama beberapa dekade terakhir.
Di tengah kisah sukses pertumbuhan Indonesia, Lindborg menilai masih banyak tantangan yang dihadapi negara ini untuk tetap mempertahankan pertumbuhan tersebut.
Dia mencatat, pertumbuhan yang signifikan ini telah membuat Indonesia memiliki kemampuan untuk membangun infrastruktur dan mendukung konektivitas antar wilayah. Selain itu, dia menambahkan, perbaikan iklim investasi dan pelayanan publik menjadi hal yang sangat penting untuk menciptakan lapangan kerja baru. (art)