Harga Properti di China Turun

VIVAnews - Pasar perumahan atau properti di China sedang melesu. Sebab, harga jual hunian pada September lalu tercatat turun untuk pertama kalinya tahun ini.
Menurut data yang dihimpun pengamat pasar, penurunan tersebut memicu pemerintah pusat melakukan kampanye untuk mendinginkan gejolak di pasar perumahan dan mendorong harga kembali moderat.
Data China Real Estate Index System menunjukkan, harga rumah di 100 kota besar di China lebih rendah, atau turun sekitar 0,03 persen pada September lalu. Sebelumnya, harga bergerak stabil dari bulan-bulan sebelumnya termasuk pada Agustus 2011.
Sementara itu, data survei yang dihimpun agen penjual properti dan real estate menunjukkan, harga rumah rata-rata turun bulan lalu dan mencapai level terendah 8.877 yuan (US$1.392) per meter persegi dari Agustus 2011 yang tercatat 8.880 yuan. Namun, harga itu sedikit lebih tinggi dari Juli lalu yang hanya 8.874 yuan.
Survei tersebut juga dikombinasikan dari data perusahaan broker online real estate, SouFun Holdings Ltd, yang ikut memantau secara luas, sejak China membatalkan pengumuman indeks harga properti nasional pada Januari 2011.
Pengembang properti di China diketahui menghadapi tekanan akibat penjualan yang melambat, serta persoalan kredit yang semakin memberatkan bagi bisnisnya.
Penjualan rumah di kota-kota besar melambat dalam beberapa bulan terakhir, setelah China menerapkan serangkaian langkah untuk mengekang spekulasi harga properti. Termasuk terkait suku bunga yang lebih tinggi, dan batas atas pembelian rumah, yang merupakan bagian dari upaya agar harga rumah menjadi lebih terjangkau dan untuk mencegah potensi ketidakstabilan sosial.
Menurut analis Capital Economics, pengembang properti menghadapi tahun suram ke depan, seiring kemungkinan terjadinya penurunan pengerjaan proyek hunian akibat pertumbuhan ekonomi yang melambat.
China Real Sistem Index System mengungkapkan, harga properti di 54 kota tumbuh September lalu dibanding bulan sebelumnya. Tetapi, di 44 kota diketahui turun. Padahal, pada Agustus lalu, harga properti di 56 kota tercatat mengalami keuntungan dari bulan-bulan sebelumnya.
Kendati demikian, dibandingkan tahun sebelumnya, harga rata-rata untuk properti baru pada September naik 6,2 persen, tapi meningkat lebih lambat dibandingkan kenaikan Agustus yang mencapai 6,9 persen.
Sementara itu, harga properti di 10 kota terbesar China rata-rata mencapai 15.786 yuan per meter persegi pada September lalu, atau sebagian besar tidak berubah dibanding Agustus.
Namun, berdasarkan data yang dihimpun pengamat pasar, kota-kota besar seperti Chongqing, Tianjin, Chengdu, Shanghai, Hangzhou, dan Shenzhen mengalami penurunan.
Sementara itu, Biro Statistik Nasional dijadwalkan akan mengeluarkan data September untuk harga properti residensial secara resmi di 70 kota besar pada 18 Oktober. (Wallstreet Journal-art)