Harga BBM Tak Naik, Ini Alasan Pemerintah

VIVAnews - Pemerintah memilih mengendalikan konsumsi bahan bakar bersubdisi ketimbang menaikkan harga BBM tahun depan. Baginya, menekan konsumsi akan lebih baik dibandingkan menaikkan harga.
Tapi apa alasan pemerintah tetap kukuh menurunkan subsidi dengan menekan volume ini? Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, ini semata-mata untuk memperluas perekonomian Indonesia.
Hatta mengatakan, perluasan ekonomi dapat terwujud asalkan ditunjang oleh beberapa faktor pendukung. Pertama, angka inflasi kecil. Karena itu, pemerintah berkomitmen selalu menjaga angka inflasi tetap sesuai dengan target. "Kami harus menjaga inflasi," ujarnya saat ditemui seusai acara Investment Award 2011 di Kantor BKPM, Jakarta, Rabu 12 Oktober 2011.
Kedua, adalah kemampuan beli masyarakat. Bila daya beli masyarakat menurun, Hatta mengatakan, pertumbuhan ekonomi pun terganggu. Atas alasan inilah pemerintah tak menaikkan harga BBM, dan memilih opsi mengendalikan konsumsi BBM, menjadi 40 juta kiloliter, lebih rendah dari tren konsumsi semestinya 44 juta KL.
Namun, pengamat perminyakan Kurtubi menyayangkan sikap pemerintah yang berencana membatasi konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi ini. Menurut dia, pembatasan hanya akan menimbulkan masalah baru.
Direktur Center for Petroleum and Energy Economics Studies (CPEES) yang juga pengajar Pascasarjana FEUI ini mengatakan, pengaturan konsumsi BBM hanya akan membatasi kegiatan ekonomi masyarakat. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi bisa terganggu. "Pemerintah harusnya mempertimbangkan itu," ujarnya, beberapa waktu lalu. (umi)