BTN Tawarkan Bunga KPR 10,75%
|
06.02 |
VIVAnews - Kredit pemilikan rumah (KPR) PT Bank Tabungan Negara (BTN) belum terpengaruh ancaman krisis global. Selama perusahaan tempat nasabah bekerja berjalan baik, maka cicilan KPR tidak terpengaruh.
"BTN portofolionya tergantung dari gaji. Jika gaji tetap dibayarkan perusahaan, cicilan kami tetap berjalan. Tapi, kalau perusahaan tutup, itu baru masalah," ujar Direktur BTN, Irman A Zahiruddin, kepada VIVAnews.com di Jakarta, Kamis, 6 Oktober 2011.
Saat ini, suku bunga KPR tetap (fixed) selama satu tahun sebesar 10,75 persen. Sementara itu, untuk suku bunga pemilikan apartemen sekitar 13 persen. Berdasarkan website perusahaan, suku bunga dasar KPR (floating) sebesar 11,69 persen.
"Suku bunga floating juga tergantung pasar," tambahnya.
Direktur Utama Bank BTN Iqbal Latanro menambahkan, BTN tetap berupaya menjadi pemimpin pasar pembiayaan perumahan di Indonesia. Hingga 30 Juni 2011, komposisi kredit perseroan terbesar masih di pembiayaan perumahan dengan porsi 89,5 persen dan sisanya sebesar 10,5 persen untuk mendukung industri di luar sektor perumahan.
Secara nasional, pangsa BTN masih menguasai 97 persen dari total pemberian KPR subsidi.
Untuk menambah modal, BTN berencana menerbitkan kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK-EBA) sekitar Rp1 triliun. Namun, penerbitan itu menunggu pasar membaik akibat masih tingginya ekspektasi terhadap kupon surat utang.
“Pada waktu kami akan mengefektifkan, tentu akan melihat kondisi pasar. Kalau memungkinkan, tentu kami lanjut. Kalau tidak, kami akan mencari waktu yang tepat,” kata Direktur Keuangan BTN, Saut Pardede.
Dalam proses sekuritisasi aset itu, BTN telah mendaftarkan ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan masa jatuh tempo Oktober. Tiga penjamin emisi yang ditunjuk yaitu PT Bahana Securities, PT CIMB Securities, dan PT Victoria Sekuritas. (art)
