Australia Investasi Pengolahan Gas di Jatim

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Minggu, 09 Oktober 2011

Australia Investasi Pengolahan Gas di Jatim

VIVAnews - Investor Australia berencana menanamkan modalnya hingga US$500 juta atau sekitar Rp4,5 triliun untuk pengolahan gas di Jawa Timur.

"Kemungkinan besar pembangunan pengolahan gas akan dimulai tahun ini. Kami menawarkan lahan di kawasan pesisir utara Lamongan," kata Gubernur Jatim Soekarwo, usai menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Energy World Corporation Ltd, Australia di Gedung Negara Grahadi, Selasa 4 Oktober 2011.

Gubernur menjelaskan, perusahaan tersebut membutuhkan pelabuhan dan juga saluran pipa yang aman.

Menurut Soekarwo, keberadaan investor tersebut sangat tepat. Sebab, Jatim tengah kekurangan gas hingga 467 juta kaki kubik per hari untuk 332 industri. "Nantinya, yang dihasilkan perusahaan tersebut sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan gas di Jatim," ujarnya.

Mengingat itu, dia melanjutkan, Provinsi Jatim akan memberikan kemudahan dalam berbagai hal, di antaranya penyediaan lahan hingga 1.000 hektare di kawasan Lamongan, ketersediaan tenaga kerja, hingga pengurusan izin pendirian perusahaan.

"Untuk izin akan kami urus semuanya, investor tinggal menunggu sekitar 17 hari pasti sudah jadi. Kami juga berani memberikan jaminan keamanan bagi investor, sebab Jatim sangat kondusif," tutur Soekarwo.

Dia mengungkapkan, dalam tahap awal, Chief Executive Officer EWC Ltd, Steward Elliot akan menanamkan modalnya US$100 juta. Selanjutnya, akan dikembangkan lagi pembangunan dua tangki penyimpanan dengan total investasi mencapai US$500 juta.

Setelah beroperasi, tambah Soekarwo, perusahaan tersebut akan mendatangkan gas alam cair (Liquid Natural Gas/LNG) dari sejumlah wilayah yakni Sulawesi, Papua, Papua Nugini, dan Iran.

Soekarwo menuturkan, jika pemenuhan kekurangan gas untuk industri terpenuhi, upaya itu akan mampu membangkitkan pertumbuhan ekonomi di Jatim hingga delapan persen. (Laporan: Tudji Martudji | Surabaya-art)

Related Posts:

Kerja di rumah

Popular Posts