Ramadan, Konsumsi BBM Naik 5 Persen

VIVAnews - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memperkirakan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi akan naik 4-5 persen diatas konsumsi normal, namun terjadi penurunan untuk konsumsi
BBM industri.
Kepala BPH Migas, Tubagus Haryono mengungkapkan trend konsumsi BBM subsidi meningkat menjelang lebaran, namun hal itu bersifat sementara karena sehabis lebaran terjadi penurunan menjadi normal.
"Trendnya tinggi, yang sudah-sudah antara 4-5 persen diatas normal tapi sehabis lebaran turun lagi," kata Tubagus Haryono, Jumat malam 5 Agustus 2011.
Namun hal tersebut tidak berlaku untuk industri. Menurutnya konsumsi BBM untuk industri selama bulan puasa turun karena banyak pabrik-pabrik yang meliburkan karyawannya menjelang Lebaran. Konsumsi BBM industri pun menjadi normal kembali saat pabrik mulai beroperasi.
Sementara itu, Pertamina telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi terkait melonjaknya konsumsi premium dan solar saat lebaran tiba. Pertamina menambah stok premium dan solar sebanyak 25 persen dari rata-rata penyaluran per hari sebanyak 29 ribu kilo liter per hari.
Pertamina juga menaikkan impor BBM premium menjadi 8,4 juta barel dan solar sebanyak 4,4 juta barel untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM selama puasa. Stok premium per Juli 2011 mencapai 1,25 juta kiloliter atau cukup untuk konsumsi 17 hari dan Solar sebanyak 1,51 juta kiloliter atau konsumsi 19 hari.