Otomotif Jepang Terganggu, Siapa Ambil Untung
VIVAnews - Beberapa merek industri otomotif asal Jepang mulai mengkhawatirkan suplai komponen yang berasal dari Jepang. Karena beberapa pabrik yang memproduksi komponen mangalami dampak akibat tsunami. Akankah kondisi ini dimanfaatkan oleh produsen mobil lain selain Jepang?
Presiden Direktur, PT Hyundai Indonesia Motor juga produsen otomotif asal Korea, Jongkie D. Sugiarto mengatakan, bila melihat kondisi yang terjadi tentu peluang mengambil pasar konsumen mobil asal Jepang terbuka luas. Masalahnya, mobil Jepang telah memiliki pasar tersendiri bagi konsumen dalam negeri.
"Belum tentu dapat mereplace merek Jepang karena jenis kendaraannya berbeda," kata Jongkie di Hotel Nikko, Kamis 24 Maret 2011.
Jika orang ingin membeli mobil tentu mereka sudah merencanakannya sesuai dengan keinginan, tidak bisa digantikan begitu saja.
Momentum ini sebenarnya dapat menjadi peluang bagi produsen mobil selain mobil Jepang. Terlebih lagi, pasokan komponen dan lain sebagainya aman sehingga produksi tidak terganggu. Untuk Hyundai sendiri tidak ada yang menggunakan komponen Jepang sehingga produksi tetap aman.
"Jangan bersuka ria di atas kesedihan orang. Kalau kami dapat menjual produk kami itu oke, kalau nggak bisa ya sudah," tegas Jongkie.
Mobil Jepang memang telah memiliki pasar dan segmennya berbeda dengan merek non Jepang. Sehingga merek non Jepang belum tentu dapat menggantikan kebutuhan yang diinginkan konsumen. Jika orang ingin membeli mobil tentu mereka sudah merencanakannya sesuai dengan keinginan, tidak bisa digantikan begitu saja.
"Orang mau Avanza masak dikasih Mercedes," ujar dia dengan nada bercanda. (umi)