Mari: Mata Uang Tunggal ASEAN Masih Jauh

VIVAnews - Penggunaan mata uang tunggal (single currency) ASEAN seperti halnya Uni Eropa yang menggunakan euro masih jauh untuk direalisasikan.
Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, mengatakan, untuk negara Uni Eropa saja memerlukan waktu hampir 60 tahun sebelum sepakat menggunakan euro sebagai mata uang tunggal. Itu pun masih ada negara yang tak ikut serta seperti Inggris.
"Jadi, ini masih jauh untuk Asean," kata Mari di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis, 5 Mei 2011.
Mari mengatakan, banyak konsekuensi yang harus dipenuhi jika ASEAN menggunakan mata uang tunggal seperti kebijakan moneter bersama, kebijakan fiskal bersama, dan juga harus dibentuk ASEAN Central Bank seperti halnya European Central Bank.
Yang dibutuhkan negara ASEAN saat ini adalah bagaimana menghadapi krisis keuangan maupun pemulihan perekonomian, reformasi sektor finansial, dan koordiansi kebijakan makro. Itu termasuk kesepakatan dalam Chiang Mai Initiative yang dibentuk oleh negara Asean+3, yaitu menempatkan cadangan (reserve) bersama. Dana itu digunakan untuk membantu negara Asean+3 pada saat krisis keuangan.
"Yang terpenting saat ini ialah koordinasi kebijakan makro dan sektor finansial," tambahnya. (art)