Larangan Premium Ditunda, Negara Tekor Rp6 T

VIVAnews - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan penundaan kebijakan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dari jadwal semula 1 April 2011 akan menyebabkan tambahan subsidi sepanjang 2011 hingga Rp6 triliun.
"Akan ada tambahan subsidi sebesar Rp3-6 triliun, untuk satu tahun ya," kata Agus Martowardojo usai Rapat Kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Kamis, 24 Februari 2011.
Menurut Menkeu, tambahan subsidi itu belum tentu membuat pemerintah merevisi anggaran. Ia masih meyakini, di tengah gejolak harga minyak mentah dunia, Indonesia masih diuntungkan dengan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Agus menjelaskan, jika pemerintah memutuskan untuk menunda pembatasan BBM bersubsidi, hal itu karena pertimbangan kajian pemerintah berupa kelayakan dan evektivitas kebijakan itu.
"Kalau memang ditunda, itu karena kajian yang menyatakan kelayakan dan efektivitas yang tidak prima," tuturnya.
Menkeu juga menambahkan, meski ditunda, pembatasan BBM bersubsidi itu diharapkan tidak melebihi volume sebanyak 38,5 juta kiloliter. Di sisi lain, menkeu meyakini kebijakan pembatasan BBM bersubsidi itu akan dilakukan dengan konsep lebih matang. "Mungkin bukan se-Jabodetabek, tapi se-Pulau Jawa," kata Agus. (art)