Target Pajak di Atas Rp1.000 T Bukan Mimpi

VIVAnews - Menteri Keuangan Agus Martowardoyo menilai target penerimaan pajak 2012 lebih dari Rp1.000 triliun bukan mimpi belaka. Pemerintah akan menggenjot penerimaan pajak, salah satunya dengan sensus pajak pada September mendatang.
"Oh tidak, kami harus upayakan itu tercapai," kata Agus Martowardojo, usai pidato Presiden dalam Penyampaian Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2012 beserta Nota Keuangannya di depan Rapat Paripurna DPR RI di Gedung Nusantara, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2011.
Menkeu menjelaskan perhitungan langkah yang baik untuk mengejar target itu adalah penerimaan negara naik 10,5 persen sedangkan pengeluaran negara naik 7,4 persen sehingga penerimaan negaralah yang lebih besar.
"Deltanya itu lebih besar dibndingkan belanja negaranya dan itu kemudian kelihatan di defisitnya yang dibandingkan APBN-P 2011 tadinya 2,1 persen defisit menjadi 1,5 persen, jadi kita sambut baik itu," ungkap Menkeu.
Agus optimis penerimaan pajak itu dapat digenjot, dengan komitmen nasional yang diawali dengan sensus pajak pada September mendatang.
"Kami harus berupaya untuk itu tercapai, karena kita lihat di anggaran 2012 itu defisit yang tadinya Rp150 triliun turun menjadi Rp125 triliun, itu komitmen pemerintah untuk menuju anggaran yang berimbang," ungkap Agus.
Dalam pidato RAPBN 2012 dan nota keuangan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan belanja negara direncanakan mencapai Rp1.418,5 triliun, atau naik Rp97,7 triliun (7,4 persen) dari pagu belanja negara pada APBN-P 2011 sebesar Rp1.320,8 triliun. "Dengan konfigurasi ini, pada RAPBN 2012, kami akan berhasil menekan defisit anggaran menjadi 1,5 persen terhadap PDB," kata SBY.
Sementara untuk penerimaan perpajakan direncanakan mencapai Rp1.019,3 triliun atau memberi kontribusi hampir 79 persen dari total pendapatan negara dan hibah. Jumlah itu mengalami kenaikan sebesar Rp140,6 triliun atau sekitar 16 persen dari target APBN-P 2011. (adi)