Suku Bunga Tinggi, Investasi Properti Lamban

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Senin, 22 Agustus 2011

Suku Bunga Tinggi, Investasi Properti Lamban

VIVAnews - Konsultan dan broker real estate Cushman and Wakefield menilai pertumbuhan investasi properti di Indonesia terkendala tingginya suku bunga. Hal itu membuat investor sulit meminjam uang untuk keperluan modalnya.

Menurut Executive Director Cushman and Wakefield, Handa Sulaiman, suku bunga di Indonesia lebih tinggi dibanding negara lain. Jika tahun lalu suku bunga untuk properti bisa mencapai 24 persen, sekarang sudah 11-12 persen.

"Tapi, itu masih tinggi. Sedangkan permintaan pinjaman kredit bank masih sedikit," ujar Handa di Jakarta, Jumat 10 Juni 2011.

Handi menambahkan, industri properti membutuhkan bunga yang rendah sebagai faktor pendorong. Ketika mata uang dolar AS masih bisa digunakan investor asing di Indonesia, mereka cenderung meminjam uang dalam bentuk dolar karena bunga lebih murah.

"Sekarang hanya rupiah yang diwajibkan, dan suku bunga untuk rupiah kan cukup tinggi," ujarnya.

Sementara itu, iklim investasi properti Asia Pasifik naik dipicu mudahnya akses kredit bagi investor. Faktor lainnya yaitu pemulihan ekonomi yang solid dan banyaknya prospek aset properti yang baik.

Hal yang menghambat adalah infrastruktur yang kurang dan regulasi. Pihak asing merasa menjadi korban utama karena sulit memiliki properti di Indonesia. Hal ini membuat pertumbuhan properti tidak signifikan. "Oleh karena beberapa hal ini lah, maka pihak asing lebih memilih membangun kantornya di Singapura," ujarnya. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts