Penurunan Harga Minyak Tak Pengaruhi APBN
VIVAnews - Pemerintah menyatakan turunnya harga minyak internasional beberapa hari ini tidak berdampak pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2011. Sebab, harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang menjadi patokan APBN tidak mengalami penurunan.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, ICP yang biasanya berada di antara harga minyak di pasar Amerika Serikat (WTI) dan minyak di pasar London (Brent), kali ini jauh di atas kedua benchmark itu. “Yang jatuh tajam itu yang WTI dan Brent, tetapi ICP belum turun," kata Agus di Jakarta, Rabu 10 Agustus 2011.
Selain itu, yang perlu diperhatikan lagi, bahwa asumsi APBN-P menggunakan ICP US$95 per barel. Sementara itu, rata-rata ICP saat ini masih di atas US$100 per barel. "Jadi, dampaknya belum terlalu besar,” kata Agus.
Fluktuatifnya harga minyak internasional memang tidak memberikan manfaat signifikan pada anggaran negara. Namun, jika melihat perkembangan harga gas nasional yang meningkat, hal itu dapat menutupi defisit sektor perminyakan.
"Kebetulan produksi gas Indonesia sedang naik, meski produksi minyak turun," katanya.
Agus mengingatkan bahwa yang perlu diwaspadai dari ketidakpastian harga minyak ini adalah banyaknya spekulan komoditas. Termasuk jatuhnya harga minyak juga ditengarai ‘permainan’ para spekulan. “Sesuai kesepakatan negara-negara G20, kami perlu mengendalikan spekulan itu,” katanya. (art)