Penukaran Uang Receh Capai Rp80 M per Hari
|
20.01 |
VIVAnews - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi penukaran uang receh selama dua pekan terakhir mengalami lonjakan 230 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yaitu sebesar Rp20,1 triliun.
"Tahun lalu di dua minggu pertama dengan hari ini nilainya naik 230 persen, itu dari 10 hari pertama," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ardhayadi, saat mengunjungi loket penukaran uang yang digelar di lapangan IRTI monas, Jakarta Pusat, Senin, 15 Agustus 2011.
Ardhayadi menjelaskan, BI telah menyiapkan jumlah uang penukaran uang pecahan guna menghadapi lebaran tahun ini sebesar Rp61 triliun untuk seluruh wilayah di Indonesia. Dari jumlah tersebut, BI telah mendistribusikan sebesar 91 persen uang receh ke berbagai daerah dan telah diserap sebesar 32,8 persen atau Rp20,1 triliun.
Khusus untuk DKI Jakarta, BI mencatat rata-rata penukaran uang receh dalam sehari bisa mencapai Rp80 miliar. "Yang paling dicari itu pecahan kecil-kecil misalnya Rp10.000, Rp5.000, itu di Jakarta, kalau di Surabaya pecahan Rp2.000," kata Ardhayadi.
BI mengimbau kepada masyarakat tidak perlu khawatir dengan penukaran uang untuk kebutuhan lebaran. BI telah memutuskan bahwa loket-loket penukaran uang receh akan tetap buka hingga 26 Agustus mendatang.
"Di daerah juga ramai, sekarang caranya lebih di sempurnakan dari tahun lalu, sekarang BPR maupun Bank-Bank bisa melayani dan tidak dipungut biaya, karena BPR dan Bank itu bisa sekaligus promosi untuk menarik menjadi nasabahnya," ungkap Ardhayadi.
Selain di Monas, lanjut Ardhayadi, BI dan bank-bank BUMN juga akan menggelar penukaran uang di beberapa tempat di Jakarta, misalnya dengan mendatangi instansi-instansi yang menggelar penukaran uang serupa di Senayan.
"Cepet kok, tadi saya coba langsung, saya hitung nggak sampai 15 detik nukarnya," kata Ardhayadi.
