Neraca Pembayaran Surplus US$11,9 Miliar

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Sabtu, 13 Agustus 2011

Neraca Pembayaran Surplus US$11,9 Miliar

VIVAnews - Surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mencapai US$11,9 miliar pada triwulan II-2011. Jumlah itu meningkat cukup tajam dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai US$7,7 miliar.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Bank Indonesia, Difi A Johansyah, mengatakan bahwa transaksi modal dan finansial melampaui penurunan surplus transaksi berjalan. Sejalan dengan itu, jumlah cadangan devisa pada akhir Juni 2011 meningkat menjadi US$119,7 miliar atau setara dengan 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

"Transaksi berjalan masih mencatat surplus sebesar US$0,2 miliar, ditopang kenaikan ekspor non migas dan ekspor gas," kata dia di Jakarta, Selasa 9 Agustus 2011.

Namun, dia melanjutkan, surplus tersebut menyusut dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai US$2,1 miliar akibat meningkatnya defisit pada neraca perdagangan minyak, jasa, dan pendapatan.

Kenaikan defisit pada ketiga neraca ini, terutama disebabkan meningkatnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang memicu kenaikan impor minyak, bertambah banyaknya penduduk Indonesia yang bepergian ke luar negeri, dan besarnya pembayaran imbal hasil kepada investor asing sejalan dengan kenaikan arus masuk investasi asing.

Menurut Difi, penurunan kinerja transaksi berjalan tersebut dapat diimbangi surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat signifikan menjadi sebesar US$12,5 miliar dari US$6,4 miliar pada triwulan sebelumnya. Arus masuk investasi langsung ke Indonesia (PMA) terus meningkat sejalan dengan iklim investasi yang semakin kondusif.

"Arus masuk investasi portofolio juga meningkat didorong masih tingginya ekses likuiditas di pasar keuangan global dan tetap menariknya imbal hasil investasi di dalam negeri," ujarnya.

Selain itu, Difi menjelaskan, peningkatan kebutuhan pembiayaan di dalam negeri mendorong sektor swasta menarik utang maupun simpanan dari luar negeri, sehingga investasi lainnya mencatat surplus. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts