Muhaimin Imbau Calon TKI Stop Niat ke Arab
VIVAnews - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar meminta kepada masyarakat yang ingin menjadi pembantu rumah tangga di Arab Saudi agar mengurungkan niatnya. Tepat tanggal 1 Agustus 2011, pemerintah resmi menghentikan pengiriman TKI ke Arab Saudi.
"Kami meminta calon pekerja di bidang penata laksana rumah tangga yang mau ke Arab Saudi untuk mengambil jalur lain," ujar Muhaimin di Jakarta, 29 Juli 2011.
Untuk mengantisipasi pengangguran pasca moratorium, Muhaimin menjelaskan pemerintah memiliki beberapa program di kantong-kantong TKI. Program itu adalan PNPM Mandiri, program padat karya produktif, dan pemanfaatan teknologi tepat guna. "Saya juga meminta perusahaan BUMN untuk menyalurkan dana sosial di kantong penghasil TKI," ujar dia.
Seperti diketahui, langkah pemerintah menghentikan pengiriman TKI itu sebagai bentuk protes pemancungan TKW Ruyati bulan lalu. Moratorium akan dilakukan selama nota kesepahaman perlindungan TKI belum rampung. Saat ini, masih terdapat sekitar tiga juta tenaga kerja asal Indonesia di Arab Saudi.
Namun sebelum moratorium efektif dilakukan, pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menghentikan pemberian izin kerja untuk pekerja sektor domestik dari Indonesia dan Filipina pada awal Juli lalu. Arab Saudi menghentikan pemberian visa kerja kepada tenaga kerja Indonesia dan Filipina. Sebagai gantinya Arab akan merekrut pekerja domestik termasuk pembantu dari negara lain. (umi)