Kemenkeu Matangkan Stabilisasi Surat Utang
VIVAnews - Kekhawatiran munculnya krisis ekonomi akibat penurunan peringkat surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS) tampaknya makin membuat pemerintah siaga.
Hari ini, pemerintah bakal menggelar rapat untuk mematangkan implementasi Bond Stabilization Fund (BSF) atau pendanaan terkait stabilisasi pasar sekunder surat utang.
"Besok (hari ini) akan ada rapat BSF," kata Deputi Bidang Jasa Kementerian BUMN, Parikesit Suprapto, di kantornya, Jakarta, Rabu 10 Agustus 2011.
Menurut Parikesit, sejumlah rencana akan dibahas dalam pertemuan tersebut. Salah satu yang dimatangkan adalah anggaran yang disiapkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjalankan program stabilisasi surat utang negara (SUN) tersebut.
Parikesit menjelaskan, peran BUMN sekuritas dalam program stabilisasi SUN tersebut adalah sebagai pengatur (arranger) yang mengatur pembelian obligasi. Sementara itu, investor yang akan membeli bisa berasal dari bank pemerintah, Asosiasi Asuransi Negara (Asgara), maupun Dana Pensiun (Dapen).
Selain membeli obligasi pemerintah, lanjut Parikesit, BSF juga bisa berfungsi sebagai lembaga yang membeli produk investasi lain berupa saham, obligasi, dan produk lain. "BSF bisa membeli saham BUMN," kata dia.
Dalam upaya mencegah munculnya krisis di Tanah Air, pemerintah juga bisa mengandalkan stabilisasi melalui perangkat yang ada di Kementerian Keuangan. Sebab, pemerintah melalui Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu memiliki dana untuk menggelar pembelian kembali (buyback) obligasi pemerintah. (art)