Emas Meroket, Perusahaan Tambang Bersorak
VIVAnews - Terus meroketnya harga emas hingga menembus rekor baru, US$1.750 troy ounces membantu kinerja aliran keuangan PT Newmont Nusa Tenggara. Harga emas ini mencapai rekor baru dan untuk pertama kalinya melebihi platinum.
Direktur Utama Newmont Nusa Tenggara, Martiono Hadianto, menjelaskan setiap kali harga emas meroket sudah pasti perusahaan-perusahaan tambang akan bersorak senang.
"Karena kalau diperhatikan, harga emas saat ini untuk pertama kalinya lebih tinggi dari platinum," kata Martiono Hadianto di sela buka puasa bersama Newmont, di Jakarta, Selasa 9 Agustus 2011.
Meroketnya harga emas ini membuat Newmont sedikit bernafas lega. Newmont pada periode 2011-2013 mengetatkan aliran keuangan. Hal ini disebabkan mulai tahun ini Newmont memulai pekerjaan fase enam.
Pekerjaan fase enam ini, lanjut Martiono, adalah mengupas lapisan tanah yang belum mengandung logam. Hal ini membuat Newmont hingga saat ini belum bisa memproduksi logam emas dan tembaga sebanyak produksi 2010.
"Aliran cash kami berat. Namun, kami tertolong situasi membaiknya harga komoditas tembaga dan emas," kata Ketua Asosiasi Pertambangan Indonesia ini.
Menurut dia, komposisi produksi tembaga Newmont 2011 sebanyak 80-85 persen, sedangkan emas sebanyak 15-20 persen. Kondisi ini membuat target produksi tembaga Newmont 2011 sebanyak 270-275 juta ton dan emas 260-275 ribu ounces.
"Produksi semester satu sudah mendekati 50 persen dari target," katanya. (art)