Hillary Siapkan Dua Malaikat untuk Indonesia
VIVAnews – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton didapuk menjadi pembicara Pertemuan Wirausaha Regional (Regional Entrepreneurship Summit) yang diselenggarakan Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI). Saat menyampaikan materinya, Hillary berjanji akan mengirim dua ‘malaikat’ untuk Indonesia. Ya, Hillary menjanjikan bahwa Amerika akan membantu angel investor (investor malaikat) dan angel finance (malaikat peminjam modal) untuk Indonesia.
Tak ayal, saat Hillary menyampaikan hal tersebut tepuk tangan bergemuruh disampaikan ratusan pengusaha yang hadir. Hillary mengatakan hal tersebut akan dilakukan untuk membantu pengembangan kewirausahaan Indonesia. “Kami akan bantu dengan angel investor dan angel finance,” kata pemilik nama lengkap Hillary Rodham Clinton ini, di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Sabtu 23 Juli 2011.
Dalam pertemuan yang dihadiri para pengusaha Indonesia, seperti Ciputra yang juga Ketua Kehormatan GEPI, Ketua HIPMI Erwin Aksa, pemilik Susi Air Susi Pujiastuti, dan beberapa pengusaha top lainnya, Hillary menyampaikan Indonesia menjadi prioritas utama Amerika yang akan dibantu dan dipandu untuk pengembangan wirausaha, selain empat negara lain yakni Turki, Mesir, Hong Kong, dan India.
Ia tak membantah dalam pengembangan dunia kewirausahaan pasti ada tantangan. Tetapi untuk mewujudkan mimpi, pengusaha harus melawan tantangan itu. Tantangan yang dimaksud Hillary adalah masalah korupsi, penyuapan, dan masalah ketidakjelasan birokrasi investasi. “Untuk masa depan yang lebih baik, semua tantangan itu harus dilawan,” katanya.
Darah Amerika, kata Hillary, adalah wirausaha. Bahkan, jika orang-orang Amerika DNA-nya dites, ucap Hillary berkelakar, hasilnya pasti wirausaha. Mereka terus mengejar segala usaha untuk bisa mandiri dalam usaha.
Pekan lalu, Hillary mengaku berada di Chennai, India. Di sana ia bertemu seorang perempuan yang membuat dirinya bangga. Perempuan yang dia temui ialah pekerja pelarian dari Myanmar. Namun, ia berhasil menjadi entrepreneur.
Hillary berharap tidak ada kekangan atau diskriminasi perempuan dalam bidang usaha. Mestinya, kata dia, perempuan diberikan kebebasan membangun dan berkiprah lebih jauh di dunia usaha. Usaha besar tidak dimulai dengan besar, bahkan cendrung sesuatu yang kecil. Misalnya di Amerika, ada Google atau Facebook yang merintis usahanya dari kecil. “Mulailah dari yang kecil,” ujar Hillary. (sj)
Laporan: Bobby Andalan | Bali