Gadai Emas Perbankan Syariah Makin Diminati
|
08.00 |
VIVAnews - Bank Indonesia mengungkapkan besarnya minat masyarakat akan transaksi gadai emas di industri perbankan syariah. Besarnya minat ini membuat bank meraup untung yang cukup besar.
Kepala Biro Pengembangan Penelitan dan Pengaturan Perbankan Syariah BI, Tirta Segara, pertumbuhan transaksi gadai syariah saat ini meningkat hingga 15 persen pada akhir semester pertama 2011. "Banyak bank yang meraup untung dari transaksi gadai emas syariah ini," ujar Tirta di Gedung BI, Jakarta, 15 Juli 2011.
Keuntungan bank, lanjut Tirta, berasal dari biaya administrasi penitipan emas di kotak penyimpanan (safe deposit box) bank. Tingginya minat ini karena tingginya harga emas dan banyak yang menginvestasikan dana mereka dalam bentuk logam mulia.
"Namun, di sisi lain, mereka membutuhkan dana tunai, jadi mereka menggadaikan emasnya," kata Tirta.
Dia menambahkan, mekanisme gadai emas di bank syariah nantinya akan diubah agar tidak sama dengan Pegadaian sehingga masyarakat tidak keliru. "Belum final. Namanya masih dibahas," katanya.
Kepala Unit Syariah CIMB Niaga, U Saefudin Noor, menjelaskan bahwa transaksi gadai emas di Bank CIMB Niaga saat ini mengalami pertumbuhan cukup pesat. "Apalagi menjelang Lebaran, kami targetkan bisa naik hingga dua kali lipat," tutur dia.
Lebih lanjut, Saefudin menerangkan bahwa emas menjadi sangat menggiurkan ketika tren harga terhadap mata uang kertas naik terus. "Mengacu pada data 10 tahun terakhir, di mana kenaikan rata-rata harga emas 40 persen per tahun, ke depan prospek investasi emas cukup cerah," kata Saefudin.
Terlebih, emas memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh investasi lain, yakni bisa dijual kapan saja dan di mana saja dengan harga yang maksimum sesuai standar harga emas hari itu.
Sebelumnya, terhitung sejak 2008, Bank sentral mengeluarkan peraturan di mana perbankan diperbolehkan mengeluarkan produk gadai, dalam hal ini gadai emas. Namun, ketentuan tersebut dikhususkan bagi bank syariah saja. (ren)
