Defisit Melebar, DPR Ingatkan Tiga Hal

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Sabtu, 23 Juli 2011

Defisit Melebar, DPR Ingatkan Tiga Hal

VIVAnews - Dewan Perwakilan Rakyat mengingatkan pemerintah agar berhati-hati dan selalu mengawasi penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011. Hal itu terkait dengan pengetatan target defisit anggaran pemerintah tahun depan.

Menurut Ketua DPR, Marzuki Alie, beberapa aspek yang perlu diperhatikan pemerintah antara lain kemampuan keuangan negara, keamanan anggaran, serta kesinambungan anggaran.

"Ketiga aspek ini menjadi dasar dan pertimbangan dalam merumuskan politik kebijakan anggaran di mana pun," ujarnya saat memberi pidato penutupan dalam Rapat Paripurna DPR RI Masa Sidang IV Tahun 2010-2011 di Gedung DPR, Jakarta, Jumat 22 Juli 2011.

Marzuki menjelaskan, pemerintah juga harus sejalan terkait penggunaan anggaran dengan program-program Rencana Kerja Pemerintah (RKP) saat ini yang bertema 'Percepatan dan Peluasan Pembangunan Ekonomi yang Berkualitas, Inklusif, dan Berkeadilan bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat'.

Dalam masa sidang ini, dia menambahkan, agenda pembicaraan pendahuluan mengenai Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal dalam penyusunan RAPBN 2012 telah selesai dilaksanakan dan dilaporkan hasilnya oleh ketua Badan Anggaran dalam Rapat Paripurna DPR.

"Badan Anggaran telah membentuk empat Panitia Kerja yang membahas mengenai asumsi dasar, pendapatan negara, defisit anggaran, pembiayaan, RKP, belanja pemerintah pusat, dan transfer fiskal ke daerah," paparnya.

Sebelumnya, dewan dan pemerintah telah menyepakati asumsi dasar ekonomi makro yakni target pertumbuhan ekonomi 2012 pada kisaran 6,6 hingga 7 persen, target inflasi 4 hingga 5,3 persen, target produksi (lifting) minyak mentah sebesar 950 ribu sampai 970 ribu barel per hari, patokan harga minyak mentah Indonesia sebesar US$75 hingga US$95 per barel.

Selain itu, tingkat suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan sebagai pengganti SBI tiga bulan adalah 5,5 hingga 6,75 persen. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp8.600 hingga Rp9.100. Defisit anggaran sebesar 1,4 sampai 1,9 persen terhadap proyeksi produk domestik bruto (PDB) 2012. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts