Cadangan Devisa Hampir Tembus US$120 miliar
VIVAnews - Cadangan devisa Indonesia kini menembus level US$119 miliar atau naik dibanding 31 Mei 2011 sebesar US$118 miliar. Kenaikan ini diantaranya disebabkan derasnya capital inflow yang masuk ke Indonesia.
"Cadangan devisa itu mencapai US$ 119 miliar. Itu sementara angka terakhir 10 hari yang lalu," ujar Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, ketika ditemui wartawan di sela HUT BI ke 58 di Gedung BI, Jakarta, Jumat 1 Juli 2011.
Darmin menyebutkan alasan lain naiknya cadangan devisa yaitu masih belum adanya kepastian tingkat pengangguran di Amerika. Hal ini membuat para investor melarikan modalnya ke negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Alasan lainnya masih derasnya capital inflow yang masuk ke Indonesia, meski beberapa hari ini mulai surut akibat adanya kepastian kebijakan quantitative easing (stimulus yang dilakukan Amerika)
"Bagaimanapun cadangan devisa masih dipengaruhi oleh perekonomian AS dengan quantitative easing-nya, nah ini agak mengurangi tekanan terhadap capital inflow," lanjutnya.
Meski demikian, perbedaan pertumbuhan dan imbal hasil di Indonesia masih tetap lebih baik dari yang diharapkan negara maju. Darmin memprediksi kendati capital inflow masih tetap masuk, namun tidak akan sebesar semester I/2011.
Angka cadangan devisa ini hampir menembus prediksi cadangan devisa akhir tahun. BI awalnya memperkirakan cadangan devisa 2011 mencapai US$120 miliar, namun baru pertengahan tahun angkanya hampir mendekati prediksi akhir tahun. (eh)