Berapa Untung Bank Layani Transaksi Saham?
VIVAnews- Perbankan memperkirakan pendapatan non bunga (fee based income) dari dari layanan pembayaran transaksi saham tak terlalu besar. Hal itu dikarenakan layanan itu masih baru.
Menurut Senior Vice President Financial Institution Coverage and Solution Group Bank Mandiri, Fery M Robbani, dalam transaksi saham itu, Bank Mandiri mendapatkan pendapatan non bunga (fee based income) Rp5 miliar.
"Memang komposisinya kecil. Dalam hal ini tolong jangan terlalu dilihat fee based-nya karena kita ingin membantu nasabah," ujarnya saat acara bertempat di Gedung Graha Niaga CIMB, Jakarta, Kamis 7 Juli 2011.
Pertumbuhan fee based income Bank Mandiri sendiri ditargetkan 20 persen dibanding tahun lalu. Pada 2010, fee based income Bank Mandiri mencapai Rp8,7 triliun atau meningkat 53,9 persen dibanding 2009. Tingginya fee based income itu mendongkrak laba Bank Mandiri 2010 menjadi Rp9,22 triliun atau naik Rp2,06 triliun (28,8 persen) dibanding 2009 sebesar Rp7,16 triliun.
PT Bank Mandiri Tbk menargetkan target volume perdagangan saham oleh anggota bursa melalui Bank Mandiri mencapai Rp1.000 triliun. Kuartal I/2011 Bank Mandiri melayani transaksi saham sebesar Rp274 triliun.
Sementara untuk PT Bank Negara Indonesia Tbk juga memperkirakan fee based income dari layanan transaksi saham ini 10 persen dari total fee based income. Alasannya, layanan ini masih masih baru.
Direktur Coorporate Banking BNI, Krishna Suparto mengatakan dalam kegiatan bank pembayaran tranksi saham itu BNI memiliki tim khusus untuk merangkul 20 perusahaan sekuritas. BNI menawarkan fasilitas kegiatan pembayaran (payment) untuk anggota bursa dalam melakukan transaksi harian.
"Kita mulai dengan BNI Sekuritas, mereka kan aktif di ritel, nah kita juga ada tim khusus. Sejauh ini ada 20 perusahaan sekuritas yang kita tawarkan. Target sampai akhir tahun kira-kira bisa menggaet setengahnya lah, karena kegiatan Bank Pembayaran ini kan baru resmi beraktivitas akhir bulan ini," paparnya. (ren)