Newmont Raih Pinjaman Rp5 Triliun

VIVAnews - PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) mendapat fasilitas kredit dari 16 bank senilai US$600 juta (Rp5,11 triliun). Fasilitas kredit itu untuk mendukung ekspansi NTT batu hijau.
Porsi kredit terbesar diberikan PT Bank Mandiri Tbk sebesar US$200 juta (Rp1,705 triliun). Berikutnya, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) sebesar US$125 juta (Rp1,066 triliun), dan BNP Paribas, Singapura US$75 juta (Rp639,6 miliar).
Sisanya diambil oleh 13 bank lainnya, di antaranya Goldman Sachs Lending LLC, UBS AG Cabang Singapura, dan PT Bank Commonwealth.
"Ini merupakan sektor yang menjanjikan bagi perbankan, Bank Mandiri berpartisipasi 30 persen," ujar Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Riswinandi, usai penandatangan kerja sama di Jakarta, Selasa, 14 Juni 2011.
Bertindak sebagai Original Mandated Lead Arrangers (OMLA) dan bookrunners yaitu Bank Mandiri, BNP Paribas, dan SMBC. Pinjaman itu memiliki tenor selama 5 tahun.
Presiden Direktur Newmont Nusa Tenggara, Martiono Hadianto, mengatakan fasilitas kredit ini akan digunakan untuk kegiatan penambangan tahap VI dan emas serta tembaga di Batu Hijau. Pertambangan itu beroperasi sejak 2000.
"Pinjaman ini membantu Newmont menjadi perusahaan terdepan di sektor pertambangan. Kami akan gunakan pinjaman ini secara bijak," tuturnya.
Sementara itu, Regional of Energy & Commodity Finance BNP Paribas, Gautier Dirckx, menilai pertambangan merupakan sektor strategis untuk Indonesia. Apalagi, Newmont merupakan perusahaan tambang besar di Indonesia.
"Kami percaya pinjaman ini titik tonggak untuk keuangan Indonesia, karena tambang sektor strategis," ujarnya. (art)