Mengapa BRI Turunkan Deviden?
VIVAnews - Pemegang saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyetujui usulan penurunan pembayaran dividen tahun buku 2010 untuk memperkuat modal. BRI membayarkan dividen sebesar 20 persen atau Rp2,29 triliun, atau lebih rendah dibanding tahun lalu 30 persen.
Sebagian dari total dividen tersebut, atau sebesar Rp566,52 miliar telah dibayarkan pada 30 Desember 2010 sebagai dividen interim. Sisanya sebesar Rp1,72 triliun atau Rp70,04 per saham akan dibagikan sebagai dividen final.
"Kami telah menetapkan 2,5 persen dari laba 2010 atau sebesar Rp286,8 miliar untuk mendukung investasi," kata Direktur Utama BRI, Sofyan Basir, di Jakarta, Kamis 28 April 2011. Tahun lalu, BRI membukukan laba sebesar Rp11,47 triliun.
Untuk program kemitraan dan program bina lingkungan, dia melanjutkan, BRI mengalokasikan maksimal empat persen dari laba atau Rp458,89 miliar.
Sisa laba bersih setelah dibagikan untuk dividen final, cadangan investasi, serta program kemitraan dan bina lingkungan akan menambah laba ditahan BRI minimal 73,5 persen dari total laba bersih 2010 atau mencapai Rp8,43 triliun. "Kami optimistis untuk mengandalkan kinerja pada kuartal II," tambah Sofyan.
Bank Rakyat Indonesia memiliki nasabah prioritas atau tabungan Rp500 juta ke atas sebanyak 5.000 nasabah. Tahun ini, target total dana kelola atau tabungan nasabah kaya ini sebesar Rp10 triliun.