Korea Siap Investasi di 6 Sektor Ekonomi RI
VIVAnews - Korea Selatan siap berinvestasi di Indonesia dalam enam sektor. Untuk itu, pemerintah berjanji akan memberikan insentif pada beberapa sektor tertentu.
Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Young Sun beserta beberapa CEO perusahaan besar asal Korea berkunjung ke kantor Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, Selasa sore 28 Juni 2011. Dubes Korea menyampaikan bahwa negaranya sangat sangat tertarik melakukan ekspansi bisnisnya di Indonesia dalam sejumlah sektor usaha.
1. Bidang Keuangan
Korea ingin mengembangkan industri asuransinya di Indonesia. Namun, Hatta meminta, agar Korea memperkuat saja perusahaan-perusahaan asuransi yang sudah ada di Indonesia. "Jadi semacam diakusisi," kata Hatta.
2. Bidang Pengembangan Renewable Energy (Energi Terbarukan).
yaitu mengenai pengembangan energi gelombang dan energi terbarukan lainnya. Pemerintah menjanjikan insentif untuk investasi di bidang energi yang terbarukan itu.
"Saya katakan kepada mereka, khusus untuk renewable energi, pemerintah memberikan insentif untuk itu karena masuk ke dalam kategori investasi yang diberikan insentif yaitu advance teknologi ke depan," kata Hatta.
3. Bidang Polyetilen
Ingin mengembangkan industri terintegrasi di Indonesia mulai dari Polyetikan kemudian beserta pabrik divisinya.
"Mereka meminta dimana lokasi untuk etilennya, karena bahan bakunya etilen, apa Pertamina memiliki itu," kata Hatta.
4. Bidang Tambang Batu Bara
Hatta menyarankan mereka untuk mengembangkan upgrading. Hal ini sejalan dengan UU Minerba karena pemerintah bertekad mulai tahun 2012 tidak lagi mengekspor bahan mentah jadi harus diolah didalam negeri. "Jika tertarik, kami akan beri insentif berupa mobil elektrik," kata Hatta.
5. Bidang Pariwisata (Pengembangan Resor)
Pemerintah menawarkan untuk pengembangan resor di Pulau Lombok dengan nilai investasi diperkirakan mencapai US$1-2 miliar. "Mereka (Korea) tertarik dan akan berkunjung ke sana (Lombok)," kata Hatta.
6. Petrochemical
Mereka meminta skala 300 ribu barel per hari. Nilai investasi di bidang ini US$3-5 miliar. Bidang ini akan mendapatkan insentif dari pemerintah.
Hatta menegaskan bahwa Korea betul-betul serius berinvestasi di Indonesia dan meminta kepada Pemerintah untuk segera memberikan mengenai data-data. "Mereka akan kembali lagi untuk menekuni investasi itu," kata Hatta.