Hatta: Stop Sapi, RI Jangan Kebakaran Jenggot

VIVAnews - Penghentian sementara ekspor sapi oleh Kementerian Pertanian Australia mulai hari ini menjadi tantangan bagi Indonesia untuk berswasembada sapi.
Bahkan, Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, tidak merisaukan mengenai penghentian ekspor sapi tersebut. Ia justru menganggap, peristiwa ini sebagai tantangan dan merupakan kesempatan yang harus dimanfaatkan.
"Selalu saja, dalam hal yang berkaitan dengan challenges seperti itu, kita ada opportunity di balik itu semua. Untuk itu, kita jangan kebakaran jenggot untuk hal-hal seperti itu," kata Hatta di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu 8 Juni 2011.
Tantangan yang dapat menjadi kesempatan, menurut Hatta, adalah berkaitan dengan beberapa hal yang harus menjadi langkah perbaikan ke depan.
Pertama, menyangkut swasembada sapi yang harus menjadi pekerjaan serius di Kementerian Pertanian. Dengan adanya suspensi ini semestinya menjadi cambuk bagi Kementerian Pertanian RI untuk melakukan swasembada sapi.
Kedua, peristiwa ini menjadi momentum untuk introspeksi ke dalam. Jika memang ada hal-hal yang tidak sesuai dengan standar yang harus dipenuhi, harus dilakukan perbaikan.
Ketiga, masalah penyiksaan yang dilakukan oleh beberapa rumah potong hewan sebaiknya jangan digeneralisasi menjadi suatu keseluruhan rumah potong yang tidak memenuhi standar. Sebab, yang melakukan perlakuan brutal terhadap hewan ternak hanya beberapa rumah potong hewan.
Hatta mengungkapkan, dalam kasus ini perlu dilakukan pembicaraan bilateral dengan Australia untuk memperbaiki hubungan. Namun, di sisi lain harus dilihat sebagai cambuk swasembada sapi bagi Indonesia.
"Jadi, menurut saya, hubungan kita perbaiki melalui pembicaraan bilateral. Tetapi, dalam hal tekad untuk bisa berswasembada," kata Hatta. (art)