Hatta: Konsumsi BBM Sudah Lampu Kuning
VIVAnews - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, menegaskan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinilai sudah berada pada taraf dimana Indonesia sudah harus berhati-hati.
"Sudah lampu kuning," kata Hatta di Jakata, Selasa, 7 Juni 2011.
Dia meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral segera mencegah peningkatan jumlah konsumsi BBM bersubsidi. Hatta juga meminta Menteri Energi mengupayakan agar tidak terjadi migrasi pengguna Pertamax ke Premium.
Yang memprihatinkan, Hatta melanjutkan, di tengah meningkatnya konsumsi bahan bakar subsidi, justru terjadi penyalahgunaan besar-besaran. Menurut dia, tingginya perbedaan antara harga BBM bersubsidi dengan BBM nonsubsidi telah meningkatkan penyelundupan dan penyalahgunaan di lapangan. "Upaya yang paling penting adalah memotong penyalahgunaan ini," kata dia. "Kalau kebocoran ini bisa diatasi, saya yakin konsumsi BBM tidak melebihi kuota."
Sebelumnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengungkapkan prognosa kuota BBM bersubsidi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2011 mengalami perubahan angka dari 38,59 juta kiloliter (KL) menjadi 40,2 juta KL.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo juga menyatakan volume bahan bakar minyak bersubsidi pada kuartal I-2011 telah naik tujuh persen dibandingkan periode yang sama 2010.
Data terbaru Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi menyebutkan, realisasi konsumsi Premium per 31 Mei 2011 sebesar 66,16 ribu KL per hari atau 4,1 persen di atas kuota APBN, solar 37,79 KL per hari (5,4 persen di atas kuota), dan minyak tanah 5,16 KL per hari (18,6 persen di bawah kuota).