Fokus Ekspansi Bisnis Bakrieland di 2011

VIVAnews - PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) memperkirakan seluruh belanja modal atau capital expenditure (capex) perusahaan tahun ini sebagian besar tersedot untuk membangun dua proyek besar. Kedua proyek itu adalah pembangunan kota mandiri Jonggol dan ruas jalan tol Ciawi-Sukabumi.
Bakrieland sudah mengalokasikan anggaran capex sebesar Rp2-2,5 triliun yang seluruhnya akan difokuskan pada pembangunan properti hingga akhir 2011.
"Jadi, prioritas untuk capex kemungkinan akan tersedot ke proyek Jonggol dan Sukabumi," kata Head of Investor Relations Bakrieland Development, Nuzirman Nurdin, usai rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan dan RUPS luar biasa di Jakarta, Kamis, 9 Juni 2011.
Nuzirman mengungkapkan, rencana Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor membangun ruas jalan Jonggol bakal membuat perseroan semakin serius menggarap proyek kota mandiri Jonggol. Rencananya, ruas jalan Jonggol yang dinamakan poros jalan tengah timur ini akan dibangun sepanjang 42 kilometer dengan lebar 30 meter.
Ruas jalan tol ini rencananya akan menghubungkan Bogor dengan Puncak yang selama ini seringkali mengalami kemacetan pada akhir pekan.
Pada proyek properti ini, Bakrieland berencana membangun permukiman dengan konsep jungle land. Konsep itu hampir sama dengan pengembangan perumahan yang dilakukan di Orlando, Amerika Serikat.
"Kuartal III tahun ini, kontraktor kami sudah mulai aktif untuk membangun bisnis properti," tambah Nuzirman.
Sementara itu, untuk proyek jalan tol Ciawi-Sukabumi, Bakrieland menyatakan saat ini sedang dalam proses pembebasan lahan. Proses konstruksi rencananya dimulai awal 2012 dan diperkirakan proses pembangunannya selama satu tahun.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) Bakrieland Development, Hiramsyah S Thaib optimistis pendapatan perseroan pada tahun ini bakal meningkat minimal 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan pendapatan tersebut terutama didukung oleh tingkat rata-rata suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) 2011 yang relatif rendah, sehingga memicu peningkatan likuiditas perbankan dalam penyediaan kredit. Selain itu, enam proyek besar yang sudah berjalan setahun terakhir ini, pastinya bakal menambah sumber pendapatan perseroan.
Bakrieland meraup pendapatan sebesar Rp1,36 triliun pada 2010, atau naik 29,1 persen dibandingkan 2009. Perolehan itu menyebabkan laba bersih perusahaan naik 35,1 persen menjadi Rp178,7 miliar.
Saat ini, Bakrieland tercatat memiliki aset Rp17,1 triliun atau bertambah Rp5,5 triliun dibandingkan 2009. Setelah berhasil memiliki landbank sekitar 14 ribu hektare, fokus pengembangan Bakrieland tahun ini adalah mengkonversi aset tersebut menjadi cash flow.
"Untuk lebih mempercepat konversi landbank menjadi cashflow, Bakrieland berencana mengundang mitra strategis yang akan bersama-sama mengembangkan lahan yang dimiliki Bakrieland," ujar Hiramsyah. (art)