RI Undang Investor AS Bangun Teknologi Tinggi

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Rabu, 04 Mei 2011

RI Undang Investor AS Bangun Teknologi Tinggi

VIVAnews - Indonesia pernah membanggakan pesawat produksi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) sebagai produk berteknologi tinggi. Ingin melakukan hal yang kurang lebih sama, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan mengundang investor Amerika Serikat untuk membuka pabrik industri berbasis teknologi tinggi (high technology) di Indonesia.

"High tech ini bagus, karena itu kami juga mau undang mereka untuk membuka pabrik di sini," kata Kepala BKPM, Gita Wirjawan, di sela konferensi Overseas Private Investment Corporation (OPIC), di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu, 4 Mei 2011.

Menurut Gita, kesempatan Indonesia untuk menggaet investor AS terbuka dengan adanya konferensi OPIC yang diselenggarakan pada 3-5 Mei, di Jakarta. Ajang pertemuan dengan pebisnis AS ini dihadiri oleh sejumlah pengusaha yang sudah piawai dari semua sektor antara lain infrastruktur, global energi, dan teknologi tinggi.

Selama ini, rencana investasi dari sejumlah investor AS biasanya diorganisasi melalui OPIC. Lembaga ini bertugas untuk memberikan persetujuan investasi dari setiap pengusaha AS di luar negeri.

Tahun lalu, BKPM mencatat, nilai investasi AS di Indonesia mencapai US$900 juta. Melalui ajang ini, Indonesia berharap investor Negara Paman Sam tersebut bakal meningkatkan investasinya lebih besar lagi. "Tidak ada alasan, (nilai investasi) itu tidak akan naik," kata Gita.

BKPM juga menemukan fakta bahwa dalam 5 tahun terakhir, industri manufaktur dan infrastruktur masih menjadi tren untuk investasi dari pemodal asing dan lokal. Nilai investasi kedua sektor tersebut pada 2010 tercatat US$23 miliar yang berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Pada 2014, BKPM telah membidik target investasi mencapai U$55-60 miliar. Peningkatan ini bukan hanya dari PMA, namun  juga diharapkan berasal dari PMDN.

"Mudah-mudahan porsi PMDN terus meningkat, porsi non-Jawanya juga terus meningkat," kata Gita. (art)

Related Posts:

Kerja di rumah

Popular Posts