Menperin: Kenaikan TDL Dilematis

VIVAnews - Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengatakan rencana pemerintah menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) sebesar 15 persen tahun depan sangat dilematis.
"Seharusnya tak perlu naik. Tetapi saya mengerti alasan dasar kenaikan tersebut," kata MS Hidayat, di Denpasar, Bali, Sabtu 14 Mei 2011.
Terkait rencana kenaikan TDL itu, kata dia, pemerintah meminta PLN untuk menekan biaya produksinya. "Pemerintah mengumumkan rencana kenaikan TDL sebesar 15 persen. Atas hal itu, pemerintah minta PLN menurunkan biaya produksinya," tambahnya.
Menurut dia, saat ini pemerintah berupaya mengurangi beban subsidi yang mencapat di atas Rp40 triliun. "Kalau dilakukan penurunan subsidi, maka harus diikuti dengan penurunan atau efisiensi biaya-biaya yang tidak perlu seperti pungutan liar, pungutan tidak resmi di pelabuhan-pelabuhan dan lain sebagainya," tambahnya.
Sebelumnya, pemerintah beralasan kenaikan TDL ini dipicu subsidi listrik yang dinilai besar dan belum tepat sasaran. Menurut Menteri Keuangan Agus Martowardojo, jika 2012 tidak ada program-program lain yang dilakukan, maka diperlukan penyesuaian TDL sebesar 10 hingga 15 persen. Hal ini sejalan dengan rencana jangka menengah pemerintah.
"Kita harus tahu bahwa subsidi listrik itu besar dan belum tepat sasaran," kata Agus di Kementerian Keuangan, Jumat 13 Mei 2011. (eh)
Laporan: Bobby Andalan l Bali