Dalam 2 Pekan Harga Minyak OPEC Terus Turun

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Senin, 16 Mei 2011

Dalam 2 Pekan Harga Minyak OPEC Terus Turun

VIVAnews - Harga minyak mentah mingguan yang dihasilkan negara anggota kartel OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) rata-rata terus menurun, kali ini pada US$109,41 per barel. Dua pekan terakhir, harga minyak turun sebesar 0,87 % atau 10,38 US$ dibanding pekan terakhir April lalu.

Pada awal pekan lalu, seperti dikutip kantor berita Xinhua, harga minyak OPEC sedikit naik karena melemahnya nilai dolar serta pembelian besar oleh spekulan pasar sebagai bukti penurunan harga minyak. Namun situasi itu tidak berlangsung dan harga kembali turun.

Menurut kalangan pengamat, penurunan harga minyak OPEC ini diikuti dengan kepercayaan investor atas membaiknya pasokan minyak mentah dan harga minyak mentah yang ditekan sampai batas tertentu.

Penurunan harga ini juga sejalan dengan meningkatnya cadangan minyak mentah Amerika Serikat ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Selain itu lembaga International Energy Agency (IEA) menurunkan proyeksi permintaan minyak global tahun ini untuk kali pertama. Ini juga ditunjang  apresiasi atas kurs dolar AS.

Secara keseluruhan, harga minyak OPEC pekan lalu menunjukkan tingkat fluktuasi dengan amplitudo harian maksimum lebih dari 3 US$, hal ini menunjukkan bahwa pasar minyak mentah internasional saat ini masih relatif stabil.

Situasi geopolitik Timur Tengah yang terjadi baru-baru ini tidak mempengaruhi perubahan yang signifikan, hasil perhitungan ekonom Amerika Serikat menghasilkan adanya perubahan persediaan yang dapat menjadi faktor utama yang mempengaruhi pasar minyak mentah internasional.

Sejak April, sebagai konsumen minyak mentah terbesar, situasi ekonomi AS mengalami fluktuasi sehingga perspektif ekonomi tidak pasti. Selain itu, perubahan nilai dolar juga mempengaruhi harga minyak. Dilain sisi permasalahan utang di zona euro dan pengaruhnya terhadap dolar AS juga akan berdampak harga minyak untuk beberapa waktu tertentu.

Semua faktor-faktor di atas akan mempengaruhi harga minyak internasional untuk periode waktu berikutnya. Terutama penyelesaian masalah utang dari Yunani yang nantinya akan menyebabkan kekhawatiran besar di pasar.

Gerald Grohmann, Presiden Schoeller-Bleckmann Oilfield Equipment (SBO) mengatakan baru-baru ini di Wina diperkirakan bahwa harga minyak internasional akan menurun, nanti akan cenderung ''sehat'' karena kenaikan harga minyak di awal lebih spekulatif.

''Berdasarkan permintaan pasar, saat ini 80-90 dolar per barel adalah harga yang wajar,'' kata Grohmann.

Related Posts:

Kerja di rumah

Popular Posts