Maret, Minyak Indonesia Tembus US$113/Barel

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Senin, 04 April 2011

Maret, Minyak Indonesia Tembus US$113/Barel

VIVAnews - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) pada Maret 2011 tercatat mencapai US$113,07 per barel atau naik US$9,76 per barel dibandingkan Februari 2011.

Harga rata-rata ICP pada Maret tersebut lebih tinggi dibandingkan asumsi harga ICP 2011 yang dibuat pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar US$80 per barel.

Menurut Tim Harga Minyak Indonesia dalam seperti dikutip dari laman Kementerian ESDM, Senin, 4 April 2011, peningkatan harga ICP mengikuti perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional.

Saat ini, harga minyak dunia melonjak cukup tinggi akibat berlanjutnya instabilitas kawasan Afrika Utara dan Timur tengah yang secara langsung meningkatkan kekhawatiran pasar atas terganggunya pasokan minyak dari kawasan tersebut.

"(Kekhawatiran masih  ada) walaupun Arab Saudi mengklaim telah meningkatkan pasokan minyaknya untuk mengganti kehilangan hingga 1,6 juta barel per hari pasokan minyak Libya," tulis keterangan Tim Harga Minyak Indonesia.

Faktor lain penyebab kenaikan harga minyak mentah dunia dan ICP adalah proses pemulihan perekonomian dunia paska resesi 2008 terus berlanjut di awal 2011. Kondisi ini mendorong meningkatnya permintaan minyak mentah dunia.
 
Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) dalam laporan Maret 2011 memperkirakan tingkat konsumsi minyak dunia pada 2011 mencapai 89,4 juta barel per hari atau meningkat 1,5 juta barel per hari dibandingkan 2010.

Sementara itu, Energy Information Administration (EIA) memperkirakan konsumsi minyak dunia tahun ini mencapai 88,2 juta barel per hari atau naik 1,5 juta barel per hari.

OPEC dalam laporan Maret 2011 juga memperkirakan tingkat konsumsi minyak dunia tahun ini mencapai 87,8 juta barel per hari atau meningkat 1,4 juta barel per hari dibandingkan 2010. Pertumbuhan konsumsi minyak ini ditopang oleh tingginya permintaan produk minyak pada kuartal I-2011 akibat musim dingin dan meningkatnya aktivitas manufaktur negara anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi (OECD) dan Rusia.

Dalam laporan OPEC disebutkan juga bahwa impor minyak China diperkirakan naik 7,8 persen menjadi 5,2 juta barel per hari. Perkiraan itu didasarkan pada pertumbuhan ekonomi global yang naik 4 persen pada 2011.

Di samping kenaikan permintaan minyak mentah dunia, lonjakan harga minyak juga dipicu meningkatnya aktivitas spekulasi di pasar perdagangan berjangka minyak mentah NYMEX. Aksi ini muncul akibat volatilitas harga minyak yang tinggi dan kekhawatiran terganggunya pasokan yang terlihat dari kontrak jual beli minyak yang mencapai rekor tertinggi sebesar 268.622 kontrak pada awal Maret.

Untuk kawasan Asia Pasifik, bencana gempa dan tsunami di Jepang mengakibatkan Negeri Sakura itu kehilangan pasokan listrik sebesar 9,7 gigawatt dari 11 reaktor nuklirnya. Akibatnya, permintaan minyak medium heavy, batu bara, dan LNG meningkat akibat pengalihan sumber energi listrik karena rusaknya reaktor nuklir. (art)

Related Posts:

Kerja di rumah

Popular Posts