Properti Kota Dongkrak Laba Bakrieland
VIVAnews - PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) mengalami kenaikan pendapatan hingga 30 persen untuk tahun buku 2010. Pada 2009, pendapatan bersih tercatat Rp1,1 triliun, sebelum meningkat menjadi Rp1,4 triliun.
"Kenaikan pendapatan disumbang dari unit usaha city property (properti kota), landed residential (hunian tampak), hotel dan resort, serta jalan tol," kata Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO), Bakrieland Development, Hiramsyah S Thaib dalam keterangannya yang diterima VIVAnews.com di Jakarta, Jumat, 25 Maret 2011.
Hiramsyah menuturkan, unit usaha city property memberi kontribusi terhadap pendapatan perseroan sebesar 35,1 persen, unit usaha hunian tampak (29,5 persen), dan hotel & resort (29,2 persen), sedangkan dari bisnis jalan tol mengontribusi sekitar 6,2 persen.
Pendapatan unit usaha city property, menurut dia, sebagian besar dikontribusi dari proyek perkantoran strata yang mengontribusi pendapatan sebesar 28,2 persen, sedangkan proyek apartemen memiliki kontribusi sebesar 38,7 persen.
Sementara itu, pendapatan dari unit usaha landed residential, Bogor Nirwana Residence memberikan kontribusi terbesar yaitu 89,7 persen, diikuti Nirwana Residence, dan Batam Nirwana Residence dengan kontribusi masing-masing sebesar 7,5 dan 2,7 persen.
Selanjutnya, proyek jalan tol, Hiramsyah mengatakan, tol pertama yang selesai dibangun perseroan, yakni Kanci-Pejagan telah menunjukkan tren peningkatan lalulintas yang signifikan.
"Ketika dioperasikan awal 2010, lalulintas baru sekitar 5.000 kendaraan per hari. Angka ini melonjak signifikan di Desember 2010, yaitu lebih dari 14.000 kendaraan per hari yang mencerminkan pertumbuhan hampir tiga kali lipat. Bahkan, pada arus mudik lebaran tahun lalu trafiknya mencapai lebih dari 22.000 kendaraan," ujar Hiramsyah.
Ke depan, Hiramsyah menuturkan, lalulintas dari jalan tol Kanci-Pejagan akan semakin meningkat seiring pertumbuhan daerah yang dilewatinya serta beroperasinya jalan tol Cikampek-Palimanan yang direncanakan mulai masuk masa konstruksi pada tahun ini.
Dia beranggapan, setelah pengoperasian jalan tol Kanci-Pejagan yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Januari 2010, serta mulai beroperasinya Epicentrum Walk (Creative and Lifestyle Entertaiment Hub) Maret, Epicentrum XXI April, Bakrie Tower Mei, dan peresmian Aston Bogor Hotel & Resort pada Desember, tahun 2010 merupakan tahun serah terima atau "delivery year" bagi Bakrieland.
"Tidak hanya itu, awal 2011 Bakrieland berhasil mengoperasikan penuh Kondotel Pullman Bali Legian Nirwana," kata Hirmasyah.
Keenam proyek yang dioperasikan itu, menurut Hiramsyah, akan semakin menambah rangkaian proyek-proyek yang memiliki pendapatan berkelanjutan (recurring income) serta meningkatkan pendapatan Bakrieland secara keseluruhan.
Pada 2010, kontribusi aset yang memiliki pendapatan berkelanjutan sebesar 35,7 persen dari total pendapatan. Kontribusi pendapatan tersebut diprediksi akan meningkat seiring rencana Bakrieland untuk terus meningkatkan proyek-proyek tersebut.
Di samping itu, Bakrieland memperkirakan potensi pendapatan terbesar 2011 masih berasal dari unit usaha City Property Rasuna Epicentrum. Sebab, permintaan apartemen terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat, meningkatnya daya beli, perubahan gaya hidup, dan rencana pemasangan tiang pancang proyek apartmen The Wave dan The Grove.
Untuk itu, Bakrieland optimistis potensi pendapatan 2011 akan meningkat seiring kondisi ekonomi yang semakin solid, proyek baru yang dimiliki, serta beroperasinya beberapa proyek yang dibangun 2010 akan menjadi sumber recurring income.
Sepanjang 2011, Bakrieland akan mengutamakan pengembangan usaha berupa konversi lahan (landbank) yang dimiliki menjadi arus kas (cash flow).
Hal ini dimungkinkan setelah beberapa tahun terakhir, Bakrieland melakukan akusisi tanah dalam jumlah besar, berlokasi strategis, dan memiliki potensi pertumbuhan tinggi dengan valuasi yang sangat menarik, seperti di Pusat Kawasan Bisnis Jakarta–Kuningan, Bogor, Jonggol, dan beberapa lokasi strategis lainnya.
Untuk lebih mempercepat konversi landbank menjadi cashflow, Bakrieland berencana mendapatkan investor strategis yang akan bersama-sama mengembangkan lahan yang dimiliki perseroan. Saat ini, Bakrieland memiliki total landbank sekitar 13.000 hektare.
Lebih lanjut, Hiramsyah mengatakan, Bakrieland dewasa ini memiliki ekuitas mencapai Rp8 triliun, salah satu perusahaan properti dengan ekuitas tertinggi di Indonesia dan tetap memiliki neraca yang solid. Hal itu, tercermin dari rasio kewajiban dengan beban bunga (interest bearing liabilities) terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) per 31 Desember 2010 sebesar 40,1 persen.
"Posisi leverage ini akan semakin rendah bila menggunakan rasio net gearing sebagai acuan yaitu sebesar 29,3 persen," ujar dia.
Secara keseluruhan, kinerja 2010 Bakrieland mengalami kenaikan seperti laba kotor naik 34,4 persen menjadi Rp669,3 miliar, laba usaha naik 44,9 persen menjadi Rp241,7 miliar, laba bersih naik 35,1 persen menjadi Rp178,7 miliar, dan marjin laba usaha naik dari 15,7 persen menjadi 17,7 persen. (art)