Pelindo Pesimis Bisa Go Public Tahun Ini
VIVAnews - PT Pelindo II (Persero) tidak yakin dapat melepas saham ke publik tahun ini. Pelepasan saham kepada publik bukan hal yang mudah, karena masih ada beberapa hal yang harus dipersiapkan.
"Sulit, tapi bukan tidak mungkin," kata Direktur Utama Pelindo, R J Lino, di Jakarta, Kamis, 17 Maret 2011.
Menurut dia, untuk kebutuhan pendanaan sejumlah proyek, perseroan memastikan akan berasal dari pinjaman perbankan. Sejumlah bank yang berkomitmen untuk memberikan pinjaman di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk., PT Bank Mandiri Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk.
"Kami nanti lihat lagi, mana yang lebih murah. Mungkin tidak semuanya dari perbankan," ujar Lino.
Dia menjelaskan, upaya untuk menerbitkan obligasi juga menjadi pertimbangan perseroan dalam meraih pendanaan. Pelindo membutuhkan dana untuk menjalankan beberapa proyek hingga 2014. "Kami membutuhkan dana sebesar Rp12 triliun sampai 2014," ujar Lino.
Tahun ini, perseroan menganggarkan dana sebesar Rp2,7 triliun dengan alokasi Rp1,5 triliun akan digunakan untuk proyek pembangunan Container Terminal Kalibaru Utara untuk menopang kinerja pelabuhan Tanjung Priok.
Dalam rencana bisnis Pelindo II, penyelesaian proyek tersebut akan menelan investasi Rp22 triliun. "Ground breaking [pemasangan tiang pancang] mulai Mei 2011," kata Lino.
Salah satu proyek di Container Terminal itu adalah membangun dermaga seluas 3.500 meter persegi. Pelindo mengerjakan proyek tersebut dalam tiga tahap. Tahap pertama, alokasi investasi yang dibutuhkan mencapai Rp6,2 triliun.
Selain proyek tersebut, Pelindo II juga akan membangun terminal peti kemas di pelabuhan di daerah, yaitu di Palembang, Pontianak, dan Bengkulu yang akan menghabiskan dana Rp1,5 triliun. Pelindo II juga menambah alat bongkar muat yang ada di seluruh cabang pelabuhan yang dimiliki. Tahun ini, pembuatan sebanyak 47 alat bongkar muat akan direalisasikan dengan nilai investasi Rp2,7 triliun.