Minyak Meroket, Saham Tambang Kian Diburu

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Kamis, 10 Maret 2011

Minyak Meroket, Saham Tambang Kian Diburu

VIVAnews - Saham-saham sektor komoditas pertambangan diperkirakan terus diburu pelaku pasar, seiring meningkatnya harga minyak mentah dunia yang berhasil menembus level di atas US$100 per barel.

Namun, apakah pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelang akhir pekan ini, Kamis 10 Maret 2011 sektor tambang tetap diminati investor? Berikut, penuturan dua orang analis saat dihubungi terpisah VIVAnews.com di Jakarta.

Direktur PT Capital Bridge Indonesia, Haryajid menuturkan, sektor pertambangan tetap diburu pemodal di lantai bursa karena terpicu volatilitas harga minyak mentah dunia yang juga berimbas pada harga komoditas. "Seperti harga batu bara," ujarnya. Harga batu bara pada pasar New Castle saat ini diketahui menyentuh level US$129,48 per ton.

Untuk itu, Hariyajid menyarankan, investor memilih saham industri tambang batu bara pada perdagangan hari ini antara lain saham PT Borneo Lumbung Energi Tbk (BORN), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Menurutnya, berdasarkan data perdagangan BEI kemarin, Rabu 9 Maret 2011, BORN tercatat dalam daftar nomor empat sebagai saham paling aktif ditransaksikan, dengan frekuensi sebanyak 3.143 kali. Di mana, harga saham menguat posisi Rp1.610 atau naik 40 poin (2,54 persen). "Sedangkan BUMI, baru saja menyelesaikan transaksi dengan Vallar Plc," ujar Haryajid.

Seperti diketahui, Vallar Plc melalui anak usahanya, Vallar Investments UK Limited yang bermarkas di London, Inggris, telah resmi menguasai 25 persen saham Bumi Resources dengan harga Rp2.500 per unit. Nilai total transaksi hampir mencapai Rp13 triliun.

Adapun ITMG, meski mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 39,16 persen ke US$204,15 juta pada tahun buku 2010 dibandingkan dengan 2009 yang mencapai US$335,55 juta, diperkirakan bakal memberikan sentimen positif pada kinerja perseroan di tahun ini.

Indo Tambangraya Megah juga masuk dalam 10 besar saham paling laris ditransaksikan kemarin, tepatnya di posisi ketujuh, dengan transaksi sebanyak 1.976 kali. "Harga saham juga berhasil menguat Rp50 atau 0,11 persen menjadi Rp43.850 per lembarnya," kata Haryajid.

Mastono Ali, analis PT CIMB Securities Indonesia juga sependapat, saham-saham komoditas seperti Indo Tambangraya Megah, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) masih menarik diakumulasi pelaku pasar.

"Saham-saham ini direkomendasikan pada tahun ini," ujarnya saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta.

Sebab, kata dia, saham-saham tersebut memiliki fundamental menjanjikan dan tidak terlalu terpengaruh pada pergerakan indeks saham gabungan di bursa. "Saham-saham komoditas terkait harga komoditi yang cenderung meningkat, seiring harga minyak di pasar global yang naik," ujar Mastono. (umi)

Related Posts:

Kerja di rumah

Popular Posts