Mandala Tak Khawatir Kekurangan Pilot

VIVAnews - Manajemen PT Mandala Airlines tidak mengkhawatirkan kekurangan pilot terkait rencana operasi lagi pada awal Mei 2011. Mandala mengaku masih memiliki pilot yang dipinjamkan ke maskapai penerbangan lain.
"Untuk kebutuhan pilot tidak masalah, masih ada," kata Kepala Komunikasi Perusahaan Mandala Airlines, Nurmaria Sarosa, ketika dihubungi VIVAnews.com, di Jakarta, Kamis 3 Maret 2011.
Menurut dia, sebelum akhirnya hanya mengoperasikan lima pesawat, Mandala sempat menerbangkan 10 pesawat untuk sejumlah rute penerbangan. Ketika pesawat hanya tersisa lima unit, sebagian pilot Mandala akhirnya dipinjamkan ke maskapai lain.
Sebelumnya, manajemen PT Garuda Indonesia Tbk, juga sempat mengatakan bahwa maskapai milik pemerintah itu berniat menarik sebagian pilot Mandala.
Sementara itu, disinggung mengenai kemungkinan menyewa kembali lima pesawat yang dikembalikan kepada pemiliknya, Nurmaria belum bersedia menjelaskan. Dia juga belum dapat memastikan apakah manajemen akan mengoperasikan pesawat baru.
"Menyewa (lima pesawat yang dikembalikan kepada pemiliknya) atau mengoperasikan pesawat baru, kami belum tahu. Semua kemungkinan bisa saja," tuturnya.
Sebelumnya, Mandala menyatakan menyatakan kesiapannya untuk beroperasi kembali pada awal Mei 2011. Kemarin, Kamis 3 Maret 2011, batas waktu pengajuan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang diajukan Mandala telah habis.
Secara legal, Mandala telah keluar dari proses PKPU sesuai dengan batas waktu 45 hari yang diberikan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Mandala mengajukan PKPU pada 13 Januari 2011 kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
"Selanjutnya, kami akan fokus untuk bernegosiasi dengan investor," ujarnya.
Nurmaria menjelaskan, proses finalisasi dengan investor Mandala diharapkan selesai dalam 1-2 pekan ke depan. Investor tersebut nantinya akan menutup seluruh utang Mandala.
"Tapi, kami belum bisa publikasikan siapa mereka, karena ada perjanjian kerahasiaan," kata dia.
Menurut dia, investor baru Mandala akan terdiri atas financial investor dan strategic investor. Namun, ketika disinggung apakah kedua investor baru tersebut berasal dari luar negeri, dia tidak bersedia menjelaskan. "Kami belum bisa sebutkan," tuturnya.
Meski demikian, ditanya apakah investor dari dalam negeri juga akan terlibat, Nurmaria tidak menolak maupun mengiyakan. "Belum bisa dipastikan apakah nantinya ada kombinasi investor dari dalam maupun luar negeri," katanya. (umi)