Kunjungan Wisman Jepang Menurun Setiap Hari
VIVAnews - Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) mengakui turunnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Jepang ke Indonesia dari hari per hari sejak meletusnya musibah gempa bumi yang diikuti tsunami besar.
Pemerintah yang telah menargetkan kunjungan wisman ke Indonesia sebanyak 7,7 juta orang tahun 2010 kini mulai mengalihkan target pelancong ke sejumlah negara Asia seperti Cina, Korea, India dan Malaysia.
"Karena bencana ini pasti ada penurunan, dari day per day kami sudah melihat adanya penurunan," kata Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Kementerian Budaya dan Pariwisata Firmansyah di Jakarta, Rabu, 23 Maret 2011.
Menurut Firmansyah, pihaknya langsung melakukan perubahan target kunjungan wisman sesaat setelah mengetahui bencana tsunami Jepang mengakibatkan kerusakan yang besar. Pengalihan yang pertama dilakukan adalah menjadikan negara-negara tujuan baru sebagai target promosi pariwisata.
Selama ini wisman Jepang tercatat sebagai pelancong terbesar kelima yang menjadikan Indonesia sebagai tujuan wisatanya. Tahun 2010, wisman Jepang yang berkunjung ke Indonesia mencapai 400 ribu orang. Sebelum munculnya bencana tsunami, pemerintah sebetulnya menargetkan kunjungan wisman tahun 2011 sebanyak 600 ribu orang.
Kunjungan wisman terbanyak ke Tanah Air hingga kini masih didominasi oleh pelancong asal Singapura dan Malaysia. Sejumlah kota yang seringkali menjadi tujuan wisata adalah Bali, Yogyakarta, dan Jakarta.
Pada tahun ini, pemerintah sebenarnya mempromosikan daerah tujuan wisata baru seperi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur untuk menarik Wisman asal Jepang. Pemilihan kedua daerah itu dikarenakan wisatawan Jepang biasanya tertarik dengan tujuan kota wisata dengan pemandangan alam, pantai, maupun sekadar wisata kuliner.
Data Badan Pusat statistik (BPS) menunjukan kunjungan jumlah kunjungan wisman asal Jepang selama tahun 2004-2009 rata-rata mencapai sekitar 500 ribu orang per tahun. Tahun 2009, Wisman Jepang yang mengunjungi Indonesia tercatat sebanyak 475.766 orang.
Kunjungan dari Wisman Jepang sendiri telah memberikan tambahan pendapatan devisa bagi negara selama periode yang sama rata-rata sebesar US$ 490,16 juta. Pada tahun 2009, devisa yang dihasilkan dari kunjungan Wisman Jepang mencapai US$435,80 juta. (sj)