Jamsostek Siapkan Rp100 M untuk Rumah Murah

VIVAnews - PT Jamsostek (Persero) akan meningkatkan alokasi dana kredit pemilikan rumah (KPR) hingga Rp100 miliar jika program rumah murah dengan harga Rp20-26 juta direalisasikan pemerintah.
"Alokasi KPR kami sekarang masih puluhan miliar, tetapi akan dinaikkan kalau program itu (rumah murah) jadi," kata Direktur Utama Jamsostek, Hotbonar Sinaga, di Jakarta, Selasa 1 Maret 2011.
Hotbonar menuturkan, program tersebut sejalan dengan yang sedang dilakukan perseroan dalam memberikan KPR murah kepada anggota Jamsostek. "Kami memberikan bunga KPR enam persen. Nah, program ini mendapat bantuan Badan Layanan Umum yang memberikan bunga sebesar empat persen. Kalau digabungkan akan menjadi lima persen, rata-rata jadi murah," ujar dia.
Sebelumnya, pemerintah sudah menyiapkan cetak biru rumah murah bagi masyarakat tak mampu. Program rumah sekitar Rp20-26 juta itu harus selesai pekan ini.
Cetak biru itu mencakup luas rumah, harga, lokasi perumahan, dan jadwal pelaksanaan pembangunan. Pemerintah juga akan menggunakan dana program tanggung jawab sosial perusahaan, serta dana penghematan kementerian/lembaga untuk membiayai program itu.
Namun, untuk penggunaan dana penghematan kementerian/lembaga, pemerintah harus memperoleh persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Sementara itu, tahun ini Jamsostek mengalokasikan dana Rp99 triliun untuk investasi. Adapun proporsinya berupa 20 persen saham dan 30-45 persen obligasi. "Sisanya reksa dana, properti, deposito, dan penempatan langsung," kata Hotbonar.
Deposito, menurut Hotbonar, masih dipertahankan mengingat alasan kerja sama dan likuiditas. "Kami kan butuh banyak likuiditas," ujarnya. Adapun dana kelolaan perseroan tahun ini akan bertambah menjadi Rp115 triliun.
Hotbonar menambahkan, Jamsostek masih mengkaji penempatan langsung sebagai investasi terkait batalnya perseroan mengkuisisi PT Bank Bukopin Tbk dan PT Bank Tabungan Negara Tbk. "Karena batal, kami melihat investasi yang bisa memberikan KPR murah tanpa harus memberikan equity yang mahal," kata dia. (art)